Mengapa Unjuk Rasa Perlu Dilakukan dalam Negara Demokrasi? Jangan Keburu Mencela, Simak Penjelasan Berikut
Mengapa Unjuk Rasa Perlu Dilakukan dalam Negara Demokrasi? Jangan Keburu Mencela, Simak Penjelasan Berikut --FB Ronald Reagan
BACA JUGA:KPU Tetapkan Anggota DPRD Bengkulu Tengah Terpilih, 11 Wajah Lama, 14 Wajah Baru, Ini Daftar Namanya
BACA JUGA:Ribuan Massa Geruduk Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Tolak Politik Dinasti dan Kawal Putusan MK
Ketika kritik dan diskusi terbuka tidak lagi diizinkan, kebenaran mulai terancam. Informasi menjadi tersaring dan disesuaikan dengan kepentingan penguasa.
Dalam kondisi ini, masyarakat hanya akan mendapatkan satu versi "kebenaran", yang seringkali dimanipulasi untuk mempertahankan kekuasaan.
Demokrasi dan Kesehatan Publik: Mengapa Kritik dan Keluhan Diperlukan?
Dalam konteks demokrasi, kritik dan keluhan publik adalah elemen yang vital. Mereka berfungsi sebagai kontrol sosial terhadap kekuasaan dan membantu menjaga keseimbangan antara pemerintah dan rakyat.
Ketika penguasa mendengarkan kritik dan keluhan, ini menunjukkan bahwa mereka responsif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat. Sebaliknya, jika keluhan diabaikan atau dibungkam, masyarakat akan mulai merasakan adanya ketidakadilan dan alienasi.
Lebih jauh lagi, keluhan dan kritik yang sehat akan mendorong penguasa untuk lebih transparan dan akuntabel.
BACA JUGA:Diduga Cabuli 3 Santriwati, Oknum Pengajar di Bengkulu Utara ditahan
BACA JUGA:Motor Matic Pelajar Kepahiang Tiba-tiba Meledak Saat Ditunggangi, Begini Ceritanya
Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang terbuka terhadap masukan dan kritik, serta bersedia untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan.
Dengan demikian, transparansi dan akuntabilitas akan membawa pada kebijakan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Mengapa Kebenaran Harus Dibela?
Kebenaran adalah fondasi dari setiap sistem yang adil. Ketika kebenaran mulai terdistorsi atau diabaikan, maka segala bentuk keadilan akan runtuh.
Kebenaran tidak hanya penting bagi rakyat, tetapi juga bagi penguasa. Penguasa yang mengabaikan kebenaran atau menutup pintu bagi kritik, pada akhirnya akan kehilangan legitimasi.