Irigasi Jebol, Perbaikan Hanya Sementara
Ist/RB HANCUR: Irigasi yang berada di Desa Lalang Luas setelah diterjang derasnya aliran air.--
MUKOMUKO, KORANRB.ID – Setelah petani di Kecamatan V Koto khawatir tidak bisa memasuki musim tanam padi akibat irigasi jebol, akhirnya mendapat tanggapan.
Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu mulai melakukan penanganan darurat. Memperbaiki saluran irigasi yang jebol di Desa Lalang Luas Kecamatan V Koto, yang sifatnya penanggulangan sementara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko Apriansyah ST, MT mengatakan irigasi yang jebol tersebut menjadi lintasan air untuk persawahan di Kecamatan V Koto hingga ke Kecamatan Lubuk Pinang.
BACA JUGA: Ada Kejanggalan Sidang Lapangan Gugatan PT DDP
"Kita telah sampaikan ke BWSS VII, dan mendapat respons yang sangat baik. Kemarin sudah mulai dilakukan penanganan darurat,’’ kata Apriansyah.
Apriansyah menambahkan, penanganan harus segera dilakukan mengingat di bulan Desember nanti akan memasuki masa tanam.
Irigasi tersebut mengaliri persawahan mencapai seluas 1.009 hektare. Seluas 973 hektare merupakan sawah produktif penghasil beras di Mukomuko.
Jika kondisi lahan persawahan di wilayah tersebut tidak mendapati pasokan air dengan baik, sangat memungkinkan terjadi gagal panen.
"Kita tidak bisa menunggu pembangunan permanen. Karena membutuhkan waktu yang panjang, mulai dari usulan penganggaran hingga pembangunan. Setelah penanganan darurat, baru diajukan untuk perbaikan permanen di tahun 2024 mendatang,” terangnya.
BACA JUGA: Upah Pekerja di Mukomuko Naik 3,7 Persen
Sementara itu, Camat V Koto Ali Muchsin S.Pd, M.AP mengatakan, irigasi yang berada di desa Lalang Luas itu jebol karena debit air yang sangat besar. Sehingga tidak tertampung lagi di jaringan irigasi.
Ditambah lagi, kemungkinan sudah lama kering, tanah di atas irigasi longsor. “Jebolnya irigasi ini karena di hulu sungai Air Manjunto curah hujan yang tinggi. Air mengalir deras dan besar,” sampainya.
Ditambahkan Camat, kemungkinan jika material telah sampai semua, pengerjaan langsung dilakukan. Karena bersifat darurat perbaikan ini dilakukan dengan pemasangan beronjong penahan aliran irigasi.
“Sebelumnya warga sempat khwatir tidak bisa memulai musim tanam padi. Setelah diperbaiki meskipun darurat, maka pasokan air tidak akan lagi terputus ke persawahan,” pungkasnya.(pir)