Rekor Pertemuan Timnas Indonesia Vs Bahrain, Sempat Dibantai 10 Gol Tanpa Balas

TIMNAS: Timnas optimis menghadapi Bahrain, meski dalam catatan rekor pertemuan sempat dibantai 10 gol tanpa balas--

KORANRB.ID - Timnas Indonesia akan melawat ke Bahrain guna melakoni match ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona asia kembali bergulir 10 Oktober 2024 di Stadion Nasional Bahrain.

Menghadapi negara berperingkat terakhir FIFA 80 itu, total Indonesia sudah bertemu sebanyak 7 kali. 

Secara keseluruhan, rekor pertemuan antara kedua negara relatif berimbang. Dari 7 pertemuan, Timnas Indonesia menang 2 kali, kalah 3 kali dan pertandingan berakhir imbang sebanyak 3 kali. 

Menghadapi Bahrain, Timnas Indonesia memiliki catatan kelam. Timnas sempat dibantai tanpa balas 0-10 saat bersua Bahrain di ajang kualifikasi Piala Dunia 2014. Tepatnya saat Timnas yang tergabung di grup E putaran ketiga bersama Iran, Qatar dan Bahrain. 

BACA JUGA:5 Alasan Berbahaya Ini Jadi Faktor Penyebab Tidur Diatas Lantai Tidak Direkomendasi

BACA JUGA:Remaja di Lebong Nekat Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri, Ini Dugaan Motifnya

Momen kelam bagi persepakbolaan tanah air itu, terjadi di Stadion Nasional Bahrain kota Riffa, Bahrain pada Pada 29 Februari 2012. Saat itu, Timnas masih diperkuat Irfan Bachdim yang memulai debutnya bersam Timnas, Diego Michiels, Ferdinand Sinaga dengan pelatih Aji Santoso. 

Tak ada perlawanan berarti, Timnas harus pulang dengan rekor memalukan. Rekor kekalahan terbesar Timnas sepanjang sejarah melakoni ajang resmi. 

Sebelum pertandingan ini, rekor terburuk kekalahan terbesar Indonesia adalah 9-0 pada tahun 1974 saat menghadapi Denmark. 

Dengan kekalahan paling memalukan itu, dari 6 kali penampilan, Timnas tak meraih poin dengan hasil 6 kali kalah dan 26 kali kebobolan, hanya 3 kali mencetak gol. Di grup E saat itu, hanya 2 tim teratas berhak melaju ke putaran keempat dan Bahrain juga tak berhasil lolos karena kalah bersaing dengan Iran dan Qatar. 

BACA JUGA:Bila Calon Tunggal Dikalahkan Kotak Kosong, Pilkada Ulang Akan Digelar Tahun Berikutnya

BACA JUGA:Bapak di Bengkulu Utara Perkosa Anak Kandung Selama 2 Tahun, Terbongkar Karena Hal Ini

Konflik internal di jajaran pengurus PSSI dituding jadi pemicu. Saat itu, terjadi dualisme di tubuh PSSI hingga melarang pemanggilan terhadap pemain-pemain yang berkiprah di Liga Super Indonesia (LSI) untuk bermain ke tim nasional. 

Alhasil, saat itu para pemain Timnas hanya berasal dari Indonesia Premier League (IPL) yang tak banyak diperkuat para pemain yang biasa menjadi langganan pemain nasional. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan