Minyak Nilam Punya Nilai Jual Tinggi, Ternyata Ini Penyebabnya

OIL: Sebagian besar produk parfum mewan mengunakan minyak nilam. Foto: Pixabay--

KOlRANRB.ID – Minyak nilam, atau yang dikenal secara internasional sebagai patchouli oil, adalah salah satu komoditas minyak atsiri yang paling bernilai di dunia.

Minyak ini diperoleh dari penyulingan daun tanaman nilam (Pogostemon cablin), yang tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Banyak faktor yang membuat minyak nilam memiliki harga yang mahal di pasaran, mulai dari proses produksinya yang kompleks hingga nilai kegunaannya yang tinggi dalam industri kosmetik, parfum, farmasi, dan aroma terapi.

Maka dari memiliki perkebunan nilam akan sengat menguntungkan jika ditekuni.

BACA JUGA:Pundi-pundi Cuan Dibalik Budidaya Ikan Gabus, Begini Langkahnya

BACA JUGA:Alur Pelabuhan Pelindo Bengkulu Segera Dikeruk, Ini Penjelasannya

Produksi minyak nilam melibatkan proses penyulingan daun nilam menggunakan metode distilasi uap air.

Meskipun tanaman nilam relatif mudah tumbuh di iklim tropis, proses ekstraksi minyak dari daunnya memerlukan waktu dan keahlian yang cukup.

Setiap 100 kilogram daun nilam kering hanya dapat menghasilkan sekitar 2-3 kilogram minyak nilam.

Artinya, untuk mendapatkan jumlah minyak yang signifikan, dibutuhkan banyak sekali daun nilam.

Selain itu, kualitas minyak nilam sangat bergantung pada metode penyulingan dan kondisi penyimpanan daun nilam sebelum penyulingan.

BACA JUGA:Ini Alasan PKL Pasar Panorama Kota Bengkulu Merasa Aman Berjualan di Badan Jalan

BACA JUGA:Gubernur Rohidin Pastikan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja Bongkar Muat Pulau Baai

Jika daun tidak disimpan dengan benar, kandungan minyak atsiri bisa menurun, sehingga menghasilkan produk yang lebih rendah kualitasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan