Dinsos Datangi Rumah Pengemis Anak Viral di Medsos, Dibiarkan Ibu Hampir 2 Tahun di Jalanan hingga Larut Malam

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 21 Sep 2024 - 23:39

TEMUI: Kepala Dinsos Kota Bengkulu, Dr. Sahat Marulitua Situmorang, AP, MM bersama timnya mendatangi rumah pengemis anak yang viral di medsos Kamis malam lalu. RENO DWI PRANOTO NH/RB--

Sahat mengatakan belum dapat memastikan apakah anak tersebut merupakan korban dari ekpoiltasi, karena identitas anak tersebut belum diketahui dan juga identitas orang tua ataupun orang yang memiliki kuasa terhadap anak ini belum ditemukan.

Sahat mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu yang mengenali anak tersebut ataupun mengenali orang tuanya untuk segera melapor ke Dinsos.

Sehingga bisa mengidentifikasi status dari anak tersebut apakah benar korban ekploitasi ataukah bagian dari keluarga yang kurang mampu.

Sahat menyampaikan bahwa ia akan terus melakukan pendalaman terhadap anak tersebut, mencari tahu asal-usulnya, dan mencari kebenaran bahwa anak terebut seorang pengemis atau bukan.

Jika memang benar anak tersebut pengemis, ia akan selidiki dasar dari anak itu mengemis, apakah faktor ekonomi ataukah adanya perintah dari orang yang menguasai dirinya untuk mengemis dan menikmati hasil jerinya.

“Jika memang ada orang yang menguasai anak tersebut untuk mengemis dan menikmati hasil uangnya barulah lengkap unsur adanya eksploitasi terhadap anak tersebut,” sampai Sahat.

Sementara itu Emi Hartati (32) seorang pedagang minuman sekitaran Bundara Fatmawati mengatakan bahwa, memang ada anak-anak berusia sekitar 9 tahun berjumlah 3 hingga 6 orang yang sering muncul saat menjelang sore hari untuk meminta-minta di lampu merah Simpang Lima Bundara Fatmawati.

“Kasihan seharusnya ada pembinaan dari mereka,” kata Emi.

Ditambahakn Aditya Irawan (21) seorang juru parkir yang berada di rumah makan bakso berada tepat di samping lampu merah Simpang Lima Bundaran Fatmawati, yang sering melihat keberadaan anak jalanan tersebut selalu datang diantar oleh orang tua, dan tidak diketahui secara pasti apakah yang mengantar mereka merupakan orang tua dari anak-anak tersebut.

“Dari jam 16.00 WIB sore mereka ada di sini, sampai jam 00.00 WIB malam saya mau pulang kerja mereka masih ada,” kata Aditya Irawan.

Sekadar mengulas, anak perempuan diperkirakan berusia 9 tahun menyita perhatian warga dan pengendara yang melintas di Jalan Fatmawati, Kota Bengkulu Kamis, 19 September 2024 malam.

Anak tersebut terbaring lemas hingga tertidur di trotoar jalan.

Diduga ia tak berani pulang lantaran belum mengantongi sejumlah uang dari hasil mengemis.

dinsos datangi rumah pengemis anak viral di medsos, dibiarkan ibu hampir 2 tahun di jalanan hingga larut malam                            koranrb.id – seorang ibu di kota bengkulu tega membiarkan anak perempuannnya yang berusia 9 tahun untuk mengemis di jalan hingga larut malam.
hal tersebut diketahui setelah dinas sosial (dinsos) kota bengkulu tindaklanjuti video yang beredar memperlihatkan anak perempuan terbaring lemah di trotoar jalan tepat di depan masjid baiturrahim simpang lima yang berada di jalan fatmawati kecamatan ratu samban, kamis, 19 september 2024 malam.
ditemukan fakta bahwa anak tersebut (dw) anak dari ds janda anak 3 yang sehari-hari berdagang bakso bakar di sekitaran bundaran fatmawati, bertempat tingal di sebuah rumah kos di kelurahan belakang pondok, kecamatan ratu samban.
saat disambangi dinsos kota bengkulu, sabtu, 21 september 2024 sore, ds mengakui perbuatan yang secara sengaja membebas liarkan anaknya mencari uang dengan cara mengemis di jalanan hingga larut malam.
baca juga:target investasi belum capai 50 persen, dpmptsp kota bengkulu akan datangi pelaku usaha
baca juga:pemprov bengkulu usulkan kuota tambahan pupuk subsidi tahun depan
ia menjelaskan bahwa hal tersebut terpaksa ia lakukan lantaran ia merupakan seorang janda dengan 3 anak.
diperparah dengan himpitan ekonomi yang mendesak, seperti sewa kos yang setiap bulannya harus ia bayar dengan nominal rp500 ribu dan kebutuhan sekolah kedua anaknya.
“mau cari uang ya carilah, kadang dapat rp100 ribu kadang dapat rp50 ribu, saya tidak mematok mereka pulang harus berapa,” kata ds.
ds juga menyebutkan bahwa hal tersebut sudah berjalan selama 2 tahun ini demi mencukupi kebutuhan yang ada, seperti yang baru-baru ini, dw harus membayar buku sekolah.
baca juga:alur pelabuhan pelindo mulai dikeruk bulan ini
baca juga: bantuan dan pendampingan modal usaha digulirkan perkuat umkm di provinsi bengkulu
ds mengakui kesalahan atas perbuatan yang ia lakukan, untuk itu ia meminta maaf dan berjanji untuk tidak membiarkan anak-anaknya mengemis di jalanan kembali serta bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anak-anaknya.
sementara itu kepala dinsos kota bengkulu, dr. sahat marulitua situmorang, ap, mm mengatakan bahwa, kedatangannya kemarin untuk memastikan kebenaran dari pada pembicaraan publik. 
didapati hal demikian ia berpesan kepada ds untuk tidak melepas liarkan anaknya dan memberi ds bantuan serta pembinanaan agar ia tidak mengulangi hal tersebut.
“saya akan cari cara untuk memberikan bantuan berupa modal gerobak untuk berjualan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas hak-hak anakmu,” kata sahat kepada ds.
sekedar mengulas berita sebelumnya dinsos kota bengkulu tindaklanjuti video yang beredar terkait dugaan adanya eksploitasi anak.
baca juga:momen tabur bunga harhubnas ke-53, ajak pemangku kepentingan sektor transportasi lihat capaian
baca juga:gubernur bengkulu dorong petani milenial ubah hasil pertanian jadi produk berkualitas 
kepala dinsos kota bengkulu, dr. sahat marulitua situmorang, ap, mm menjelasakan ia tengah mendalami apa yang sebenarnya terjadi, dari tampilan sebuah video yang berdurasi 39 detik ia mencermati ada seorang anak yang tidak diketahui identitasnya, terbaring lemas di trotoar jalan tepat di depan majelis taklim baiturrahim simpang lima yang berada di jalan fatmawati kecamatan ratu samban.
“dari video kita cermati ada anak yang terbaring, dan kita belum bisa memastikan apakah anak tersebut adalah seorang pengemis atau bukan,” jelas sahat.
yang jelas anak yang ada dalam video tersebut tidak mendapatkan hak sepatutnya, lantaran pada waktu malam hari sudah seharusnya anak tersebut beristirahat di rumah.
dan dalam video tersebut juga tidak terlihat sosok orang tua yang berkuasa untuk dirinya agar memberikan perlindungan.
baca juga: dinsos telusuri dugaan eksploitasi pengemis anak di simpang lima kota bengkulu
baca juga: dinsos telusuri dugaan eksploitasi pengemis anak di simpang lima kota bengkulu
“terlihat banyak orang yang menanyakan identitas seorang anak tersebut kepada seorang pelayan bakso, yang seolah-olah pelayan bakso mengetehui identitas anak tersebut.” kata sahat
berdasarkan pencermatan dari video tersebut, ia menelusuri tempat di mana anak itu terbaring dan mencari tahu kebenaran kepada orang-orang yang ada di dalam video. 
salah satunya ditemui seorang pelayan warung makan bakso yang ada di dalam video tersebut.
“kita temukan eva pelayan bakso yang ada didalam video, dari keterangan eva sendiri tidak mengetahui identitas anak tersebut, namun ia sering melihat anak itu ada setiap sore,” ungkap sahat.
sahat mengatakan belum dapat memastikan apakah anak tersebut merupakan korban dari ekpoiltasi, karena identitas anak tersebut belum diketahui dan juga identitas orang tua ataupun orang yang memiliki kuasa terhadap anak ini belum ditemukan.
baca juga:transformasi nomenklatur: 117 pejabat pemprov bengkulu resmi dilantik
baca juga:gubernur bengkulu dorong petani milenial ubah hasil pertanian jadi produk berkualitas 
sahat mengimbau kepada seluruh masyarakat kota bengkulu yang mengenali anak tersebut ataupun mengenali orang tuanya untuk segera melapor ke dinsos.
sehingga bisa mengidentifikasi status dari anak tersebut apakah benar korban ekploitasi ataukah bagian dari keluarga yang kurang mampu. 
sahat menyampaikan bahwa ia akan terus melakukan pendalaman terhadap anak tersebut, mencari tahu asal-usulnya, dan mencari kebenaran bahwa anak terebut seorang pengemis atau bukan.
jika memang benar anak tersebut pengemis, ia akan selidiki dasar dari anak itu mengemis, apakah faktor ekonomi ataukah adanya perintah dari orang yang menguasai dirinya untuk mengemis dan menikmati hasil jerinya.
“jika memang ada orang yang menguasai anak tersebut untuk mengemis dan menikmati hasil uangnya barulah lengkap unsur adanya eksploitasi terhadap anak tersebut,” sampai sahat.
sementara itu emi hartati (32) seorang pedagang minuman sekitaran bundara fatmawati mengatakan bahwa, memang ada anak-anak berusia sekitar 9 tahun berjumlah 3 hingga 6 orang yang sering muncul saat menjelang sore hari untuk meminta-minta di lampu merah simpang lima bundara fatmawati.
“kasihan seharusnya ada pembinaan dari mereka,” kata emi.
ditambahakn aditya irawan (21) seorang juru parkir yang berada di rumah makan bakso berada tepat di samping lampu merah simpang lima bundaran fatmawati, yang sering melihat keberadaan anak jalanan tersebut selalu datang diantar oleh orang tua, dan tidak diketahui secara pasti apakah yang mengantar mereka merupakan orang tua dari anak-anak tersebut. 
“dari jam 16.00 wib sore mereka ada di sini, sampai jam 00.00 wib malam saya mau pulang kerja mereka masih ada,” kata aditya irawan. 
sekadar mengulas, anak perempuan diperkirakan berusia 9 tahun menyita perhatian warga dan pengendara yang melintas di jalan fatmawati, kota bengkulu kamis, 19 september 2024 malam.
anak tersebut terbaring lemas hingga tertidur di trotoar jalan. 
diduga ia tak berani pulang lantaran belum mengantongi sejumlah uang dari hasil mengemis.
hal itu terungkap dalam video amatir pengendara berdurasi 39 detik, yang mengerumuni anak yang terbaring lemas tersebut.
terlihat 4 hingga 5 warga sekitar dan pengendara mengerumuni anak itu lantaran kasihan melihat kondisinya yang lemas.
"tadi kecek anak-anak punk, adek ini disuruh cari duit rp200 ribu sehari, kalo idak tu dipukul," ucap warga yang menghampiri anak itu.
kerumbunan warga dalam video amatir bertanya kepada salah satu warga disekitar,
di mana dalam video warga itu menerangkan memang anak tersebut sering berada di simpang lima kota bengkulu pada malam hari diduga mengemis.
"lah lemas bude, kasihan. dio ni memang galak disini," kutip dari video.
dalam video itu juga sangat anak tidak menjawab sama sekai ajakan dari warga untuk makan ataupun minum.
hingga rb melakukan penelusuran di lokasi tidak didapati lagi warga yang mengerumuni anak itu, termasuk anak tersebut.
adapun letak anak itu tertidur tepat di samping masjid pondok baiturrahim, kota bengkulu.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 22 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan