Marak Pengemis Anak di Jalan, Ini Kata UPTD PPA Kota Bengkulu

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: Ade Haryanto |

Selasa , 24 Sep 2024 - 23:04

ANAK: Terlihat 3 anak kecil yang sedang menjual tissue di persimpangan lampu merah di Kota Bengkulu.--RENO DWI PRANOTO NH/RB

marak pengemis anak di jalan, ini kata uptd ppa kota bengkulu                            bengkulu, koranrb.id – fenomena anak di kota bengkulu yang mencari uang di jalan bahkan menjadi pengemis cukup membuat miris.
apalagi setelah viral salah satu anak perempuan yang terkulai lemas di trotoar simpang lima ratu samban, karena keletihan mengemis. padahal waktu sudah menunjukkan pukul 22.23 wib.
unit pelaksana teknis daerah (uptd) perlindungan perempuan dan anak (ppa)  dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (dp2ap2kb) kota bengkulu menyoroti orang tua yang membiarkan bahkan menyuruh anaknya yang masih di bawah umur untuk mencari uang dengan mengemis di jalanan.
kepala uptd ppa dp2ap2kb kota bengkulu, junita zakaria, s.sos menyampaikan tidak dibenarkan bagi anak bawah umur bekerja. apa lagi bekerja dengan cara mengemis di jalan hingga larut malam.
baca juga:dipenuhi lubang, jalan marga mukti diperbaiki pupr mukomuko
“menurut undang-undang sudah jelas salah, walaupun itu pekerjaan non-formal itu pun sudah melanggar,” sampai junita.
memperkerjakan anak yang masih belia di jalanan tentunya suatu perkara besar.
ditambah lagi jika kegiatan  ini dilakukan dengan cara memaksa anak untuk bekerja kemudian hasil dari pada mereka dinikmati oleh kedua orang tuanya tentunya hal tersebut sudah bisa diindikasikan ekploitasi anak.
sudah semestinya kejadian seperti ini dicover oleh dinas sosial (dinsos) kota bengkulu.
dengan berkolaborasi bersama satuan polisi pamong praja (satpol pp), dan kepolisian.
baca juga:digitalisasi pembayaran pbb dan pajak daerah, bank mandiri kerja sama dengan bapenda kota bengkulu
 “hal tersebut bisa dilaporkan (kepenegak hukum, red), dan juga tidak harus anak tersebut yang melapor.
bisa jadi tetangga ataupun keluarga lainnya, dan kami siap membimbing korban,” jelas junita.
untuk itu ia mengajak seluruh element masyarakat, jika mendapati hal demikian dapat melaporkan kejadian ini dari yang terdekat tetangga, rt, rw hingga perangkat yang memang membidangi hal ini seperti dp2ap2kb.
beberapa hari lalu kota bengkulu digemparkan dengan adanya seorang ibu yang tega membiarkan anak perempuan yang masih berusia 9 tahun untuk meminta-minta di jalan.
baca juga:astra motor bengkulu gandeng polresta dan jasa raharja gelar seminar keselamatan berkendara
hal ini menyita perhatian dinsos kota bengkulu.
lantaran sebelumnya beredar video bahwa anak tersebut kelelahan dan tertidur di jalan usai ia mengemis.
tak lama berselang, dinsos kota bengkulu kembali menemukan hal yang hampir serupa.
kali ini, dua orang anak perempuan yang masih berusia 11 tahun dan adiknya yang berusia 7 tahun menghabiskan malam dengan berdagang tissue di lampu merah.
baca juga:polres siapkan 8 walpri, lakukan pengawalan paslon 24 jam selama pilkada
kadis sosial, sahat m. situmorang mengatakan bahwa kejadian tersebut didapati pada saat ia sedang melakukan penjangkauan pada malam hari.
terlihat keduanya sedang menjajalkan tissue di jalan, yang mana seharsunya kedua anak tersebut sedang belajar di rumah.
“ya kita menemukan kedua orang anak di jalanan yang tengah berjualan tissue.
seharusnya kedua anak tersebut menimati buku pelajaran sekolah pada malam hari bukan berkerja,” kata sahat.
baca juga:kasus dbd naik lagi, penyakit bawaan penyebab kematian
atas hal tersebut ia segera memberikan pengarahan kepada kedua anak tersebut dan berniat untuk mengantar pulang keduanya. 
sayangnya kedua anak tersebut menolak lantaran ada sosok ayahnya yang berada dekat dengannya.
mirisnya kehadiran ayahnya yang berada dekat dengan mereka berdagang tengah duduk santai bermain handphone.
saat ditemui oleh sahat, ayah kedua anak tersebut mencoba menghindar, namun dengan pengarahan yang diberikan, ayah anak itu dapat mengerti dan berjanji tidak mengulangi hal tersebut.
“saya ingatkan agar orang tua tidak memperkerjakan anak yang seharusnya menikmati proses belajar,” tutur sahat.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Rabu 25 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan