BPBD Rejang Lebong Ingatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi, 12 Kecamatan di Mukomuko Rawan Banjir
BPBD Rejang Lebong ingatkan ancaman bencana hidrometeorologi--arie/rb
KORANRB.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memberikan peringatan kepada warga setempat terkait potensi ancaman bencana hidrometeorologi seiring dengan datangnya musim hujan di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong, Drs. Shalahudin, M.Si menyampaikan bahwa warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. Peringatan ini berlaku untuk seluruh 15 kecamatan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong.
Shalahudin menekankan bahwa ancaman bencana hidrometeorologi sulit diprediksi dan bisa terjadi kapan saja, terutama ketika hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, kewaspadaan menjadi hal penting untuk mengurangi potensi korban jiwa serta kerugian material.
"Kami mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai atau di kawasan dataran tinggi dan tebing untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika hujan turun dengan intensitas tinggi dalam waktu lama," jelas Shalahudin.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Tingkatkan Kesejahteraan Guru di Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Saat Musim Kawin Bebek Betina Butuh Banyak Protein! Berikut 6 Fakta Unik Gadwall
Shalahudin menyadari bahwa kesiagaan masyarakat sangat berperan dalam penanggulangan bencana. Oleh karena itu, pihak BPBD secara aktif menyebarkan informasi dan imbauan kepada masyarakat di desa-desa dan kelurahan di seluruh wilayah kabupaten. Langkah ini dilakukan agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.
Dalam rangka menghadapi musim hujan dan potensi bencana alam yang menyertainya, BPBD Rejang Lebong telah melakukan berbagai langkah antisipasi. BPBD telah menyiagakan personel dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) dan Tim Reaksi Cepat (TRC), serta melibatkan relawan BPBD yang tersebar di 156 desa dan kelurahan.
Setiap desa atau kelurahan memiliki lima relawan yang dilatih untuk membantu penanggulangan bencana di tingkat lokal. Selain itu, BPBD juga telah mempersiapkan berbagai peralatan pendukung seperti alat berat jenis loader, pelampung, mobil tangki, mobil dapur umum, serta logistik berupa makanan dan obat-obatan.
"Kami sudah menyiapkan peralatan dan logistik yang dibutuhkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Kendati sudah masuk musim hujan, sejauh ini belum ada laporan terjadinya bencana alam di Kabupaten Rejang Lebong," ungkap Shalahudin.
BACA JUGA:Predator Puncak Bersenjata Pedang! Berikut 7 Fakta Unik Marlin Hitam
BACA JUGA:Umrah Plus Wisata ke Turki dan Dubay, Jemaah Umrah BST Bengkulu Doakan Keluarga Besar RBMG
Lebih lanjut Shalahudin menjelaskan, bencana hidrometeorologi merupakan jenis bencana yang berkaitan dengan fenomena atmosferik, terutama hujan dan angin, yang dapat memicu terjadinya banjir, tanah longsor, serta angin puting beliung. Kabupaten Rejang Lebong yang memiliki topografi pegunungan dan lembah, menjadi daerah yang rawan mengalami bencana tersebut terutama pada musim hujan.
“Banjir sering kali terjadi di wilayah bantaran sungai ketika aliran air meningkat akibat hujan deras. Di sisi lain, tanah longsor berpotensi terjadi di daerah dataran tinggi dan kawasan tebing yang kehilangan kestabilan tanah karena tergerus air hujan. Selain itu, angin puting beliung juga menjadi ancaman tersendiri terutama di daerah dataran rendah atau lahan terbuka. Angin ini dapat menimbulkan kerusakan infrastruktur serta membahayakan keselamatan warga,” demikian Shalahuddin.