Persaingan Produsen dan Jasa Maklon Makin Ketat

INDUSTRI: Aktivitas produksi di salah satu industri kosmetik.IST/RB--

KORANRB.ID - Persaingan industri kosmetik makin ketat. Apalagi, banyak brand baru yang hanya mengandalkan jasa produksi alis maklon. Produsen pun berupaya mempertahankan pangsa pasar dengan mengincar pertumbuhan meskipun, hanya single digit.

Penganggung Jawab Sementara (Pjs) Direktur PT Vitapharm Hermin Harsono mengatakan, persaingan industri kosmetik baik yang perawatan maupun dekoratif makin ketat. Salah satu tandanya adalah jumlah brand dan produk yang didaftarkan selama tahun ini. Ada 21 ribu stock keeping unit (SKU) kosmetik yang didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

BACA JUGA:Divestasi Vale Tidak Murah, Lahan Disusutkan

''Saat ini, merek kosmetik yang sudah terdaftar di Indonesia mencapai sekitar 400. Sebagian di antaranya adalah brand yang memanfaatkan maklon baik domestik maupun asing,'' ujarnya di Surabaya kemarin (24/11).

Sebagai produsen, dia mengakui hal tersebut mempengaruhi kinerja. Apalagi, industri baru benar-benar bangkit tahun ini. Setelah sebelumnya, penjualan kosmetik dekoratif terganggung karena masyarakat wajib menggunakan masker. 

Namun, pihaknya terus berupaya untuk bisa meningkatkan pertumbuhan. Strategi yang digunakan adalah meluncurkan produk yang sesuai dengan  tren saat ini. Pada periode Januari-Oktober, sudah meluncurkan 13 produk baru. ''Desember ini kami juga masih akan meluncurkan produk baru. Karena ini memang salah satu cara untuk bertahan di tengah persaingan ketat,'' ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur Yusuf Wiharto menambahkan, industri kosmetik memang sedikit tertekan tahun ini. Sebab, masyarakat menahan belanja produk di luar kebutuhan primer. Padahal, cuaca panas seharusnya membuat konsumen kosmetik makin getol membeli produk perawatan.

Selama tahun ini, dia memperkirakan penjualan hanya naik sekitar 5-7 persen. Selaras dengan target pertumbuhan ekonomi Indonesia. ''Semoga saja tahun depan bisa naik tujuh persen. Selama, tidak ada suasana gaduh,'' ungkapnya. (bil/dio)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan