SLB Mulai Terapkan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

P5: SLB Negeri 1 Rejang Lebong. SLB saat ini sudah mulai menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.-foto: arie/koranrb.id-

BACA JUGA:PUPR Targetkan Desember 2024 Jalan Provinsi Mulus

Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada dunia pertanian, tetapi juga untuk mengajarkan tanggung jawab, kemandirian, dan kerja sama.

“Selain itu, hasil dari proyek penanaman ini akan dimanfaatkan untuk kepentingan sekolah dan siswa itu sendiri. Tanaman yang akan ditanam oleh para siswa nanti tentunya adalah tanaman yang bermanfaat dan bisa menghasilkan sesuatu yang berguna. Proyek ini sejalan dengan prinsip gotong royong dan mandiri, yang merupakan bagian dari profil Pelajar Pancasila,” bebernya.

Di sisi lain, Andri juga mengungkapkan bahwa SLB Rejang Lebong hampir terpilih menjadi sekolah penggerak di Kabupaten Rejang Lebong. Program Sekolah Penggerak merupakan inisiatif pemerintah untuk mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah dalam menerapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

“Sayangnya, karena kepala sekolah sebelumnya mendekati masa pensiun, SLB Rejang Lebong tidak dapat menjadi bagian dari program tersebut. Meskipun begitu, saat ini sudah ada guru dari SLB Rejang Lebong yang terlibat dalam program Sekolah Penggerak, yang menunjukkan bahwa sekolah ini tetap berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” terangnya.

Di sisi lain, Andri mengakui bahwa dalam implementasi P5 di SLB memiliki tantangan tersendiri. Mengingat siswa di SLB memiliki berbagai keterbatasan fisik dan mental, pendekatan pembelajaran yang digunakan harus lebih adaptif dan kontekstual.

Guru-guru di SLB harus mampu merancang program yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa, sambil tetap mengacu pada tujuan utama dari P5.

Namun, dengan penerapan kurikulum Merdeka dan proyek-proyek yang relevan, seperti penanaman tanaman, sekolah ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. Proses belajar yang lebih aktif dan aplikatif ini juga diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup yang penting, seperti kemampuan bekerja sama, bertanggung jawab, dan mandiri.

“Selain itu, penerapan P5 di SLB juga menjadi peluang bagi sekolah untuk menunjukkan bahwa siswa dengan kebutuhan khusus pun mampu berkontribusi dalam lingkungan sosial. Dengan penguatan profil Pelajar Pancasila, para siswa diajak untuk lebih mengenal nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan, serta mampu berinteraksi dengan lingkungan mereka secara lebih positif,” urai Andri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan