DISUKA Usung Program Rumah untuk Warga Kota Bengkulu Tanpa Bunga, Sukatno: Semua Harus Punya Rumah

BENGKULU, KORANRB.ID - Sukatno, Calon Wakil Walikota Bengkulu nomor urut 1, telah mengambil langkah signifikan dengan membawa investor untuk merealisasikan program Rumah Bunga 0%. 

Dengan visi yang jelas, Sukatno bertekad untuk memastikan setiap warga Kota Bengkulu memiliki akses untuk memiliki rumah. 

“Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga di Bengkulu memiliki rumah yang layak,” ungkap Sukatno, menekankan pentingnya perumahan sebagai kebutuhan dasar, 15 Oktober 2024.

Program Rumah Bunga 0% di rancang untuk menjawab tantangan perumahan yang di hadapi banyak warga. Dengan skema yang berbasis syariah, program ini menawarkan solusi perumahan tanpa beban bunga yang memberatkan.

BACA JUGA:Tokoh Pemuda Rejang Lebong Dukung Romer, Minta Lanjutkan Pembangunan

Selain itu pertumbuhan Ekonomi melalui Investasi, dengan elalui keterlibatan investor, Sukatno berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

“Investasi ini tidak hanya tentang membangun rumah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan peluang bagi masyarakat Bengkulu,” jelasnya. 

Di harapkan ribuan unit rumah dapat di bangun, memberikan kesempatan bagi warga untuk memiliki tempat tinggal yang layak dan berkualitas.

Selain itu, Sukatno juga menegaskan bahwa program ini akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama bagi mereka yang kesulitan mendapatkan akses perumahan. 

BACA JUGA:DISUKA Akan Ubah Wajah Pendidikan Kota Bengkulu, Fokus Kesejahteraan Guru dan Infrastruktur Pendidikan

BACA JUGA:5 Aroma yang Sangat Disukai Kecoa, Sebaiknya Lakukan Ini Untuk Mengusirnya

“Memiliki rumah adalah langkah awal menuju kesejahteraan,” katanya dalam pertemuan dengan Deri Suandi selaku Direktur Eksekutif Rumahku Surgaku.

Kemudian Deri juga mengungkapkan bahwa program syariah ini di rancang untuk membantu masyarakat memiliki rumah dengan cara yang halal dan tidak memberatkan.

“Kami ingin memastikan bahwa semua kalangan bisa memiliki rumah, termasuk yang bekerja di sektor informal,” jelasnya.