Mitos atau Fakta, Makan di Malam Hari Menyebabkan Badan Gemuk, Ini Penjelasannya

Makan di malam hari sering kali dianggap sebagai salah satu penyebab utama kenaikan berat badan. --Pixabay

BACA JUGA:Penjelasan Mitos Ayam Berkokok di Malam Hari Berkaitan Dengan Mistis

BACA JUGA:Konsumsi Cacing Dapat Menyembuhkan Penyakit Tipes, Fakta atau Mitos?

Ini berarti bahwa makan di malam hari tidak akan secara otomatis menyebabkan kenaikan berat badan, asalkan total asupan kalori tetap dalam batas yang sesuai dengan kebutuhan harian tubuh.

Sebaliknya, apabila mengonsumsi makanan dalam porsi besar atau tinggi kalori di malam hari, terutama jika makanan tersebut rendah nutrisi, hal ini bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan. 

Contohnya, makan camilan seperti keripik, kue, atau makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula sebelum tidur akan menambah kalori yang tidak diperlukan oleh tubuh, yang pada akhirnya bisa memicu penumpukan lemak.

Namun, apabila makan makanan yang seimbang, kaya akan protein, serat, dan lemak sehat, serta dalam porsi yang wajar, makan di malam hari tidak akan serta-merta menyebabkan kenaikan berat badan. 

Yang lebih penting adalah kualitas makanan yang konsumsi, bukan hanya waktunya.

BACA JUGA:Sering Gunakan Kipas Angin Bisa Buat Paru Paru Basah, Mitos Atau Fakta ? Cek Disini Penjelasannya

BACA JUGA:Benarkah Bisa Bawa Sial? Berikut 4 Mitos Kucing Odd Eye

Selain kualitas makanan, pola tidur juga berperan penting dalam mengatur berat badan. 

Kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yaitu ghrelin dan leptin. 

Ketika kurang tidur, kadar ghrelin agau hormon yang merangsang nafsu makan cenderung meningkat, sementara kadar leptin atau hormon yang menekan nafsu makan menurun.

Akibatnya, bisa saja merasa lebih lapar dan cenderung makan lebih banyak, terutama makanan yang tinggi kalori.

Makan terlalu larut malam juga bisa mengganggu kualitas tidur, terutama jika makanan yang dikonsumsi sulit dicerna, seperti makanan berlemak atau pedas.

Gangguan tidur ini pada akhirnya bisa mempengaruhi keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh, yang mungkin berkontribusi pada kenaikan berat badan dalam jangka panjang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan