Sejarah dan Peran HMI di Republik Indonesia, Salah satunya Ikut Andil Mempertahankan Kemerdekaan NKRI
KONGRES: Pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam tahun 1999 Di Jambi yang di buka oleh Menteri Olahraga Mahadi Sinambela.--
Fase VII: Partisipasi HMI Dalam Pembangunan (1969-1970)
Setelah Orde Baru mantap dan Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 sudah dilaksankan secara murni dan konsekuen, maka sejak tanggal 1 April 1969 dimulailah rencana pembangunan lima tahun (Repelita-peny) dan sudah menyelesaikan pembangunan 25 tahun pertama, kemudian menyusul pembangunan 25 tahun kedua.
BACA JUGA:Mahasiswa Semester 10 PTS Bengkulu Terciduk Bawa Ganja Sekarung, Ditangkap di Kepahiang
BACA JUGA:Kombinasi dari 2 Kepribadian, 9 Tanda Seseorang Memiliki Kepribadian Ambivert, Apakah Itu Kamu?
FaseVIII: Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970-1998)
Selama kurun waktu Orde Lama (1959-1965) kebebasan mengeluarkan pendapat baik yang bersifat akademis terlebih-lebih politik terkekang dengan ketat. Suasana itu berubah tatkala Orde Baru muncul, walaupun kebebasan hakiki belum diperoleh sebagaimana mestinya. Sama halnya dipenghujung pemerintahan Soeharto dianggap sebagai suatu perbedaan yang tidak pada tempatnya (tidak ada keadilan)
Fase IX: Reformasi (1998-2000)
Apabila dicermati dengan seksama secara secara historis HMI sudah mulai melaksanakan gerakan reformasi dengan menyampaikan beberapa pandangan yang berbeda serta kritik maupun evaluasi secara langsung terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada tahun 1995. Sesuai dengan kebijakan PB HMI, bahwa HMI tidak akan melakukan tindakan-tindakan inkonstitusional dan konfrontasi terhadap Pemerintah. HMI melakukan dan menyampaikan kritik secara langsung yang bersifat konstruktif.
Fase X: Tantangan II (2000-sekarang)
Fase tantangan kedua ini muncul justru setelah Orde Reformasi berjalan dua tahun. Semestinya berdasarkan landasan-landasan atau sikap-sikap yang telah diambil PB HMI memasuki era reformasi semestinya HMI mengalami perkembangan yang signifikan menjawab berbagai tantangan sesuai dengan perannya.
sebagai organisasi perjuangan yang harus tampil sebagai pengambil inisiatif dalam memajukan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Akan tetapi justru sebaliknya HMI secara umum mengalami kemunduran, yang secara intensif disinyalir Agussalim Sitompul dalam bukunya 44 Indikator Kemunduran HMI.