Seru! Debat Perdana Pilgub Bengkulu 2024, Masing-masing Paslon Saling Adu Data dan Fakta di Sesi Tanya Jawab
Debat Perdana Pilgub Bengkulu tahun 2024 berjalan lancar dan sukses --Abdi/rb
BENGKULU, KORANRB.ID - Debat perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2024, yang diikuti 2 Pasangan Calon (Paslon) nomor 1 dan nomor 2 berjalan lancar.
Debat itu sendiri digelar Kamis 31 Oktober 2024 malam di Ballroom, Hotel Marcure, Kota Bengkulu, yang diikuti Paslon Nomor Urut 1, Helmi Hasan - Mian dan Paslon Nomor Urut 2, Rohidin Mersyah - Meriani.
Debat Perdana ini pun berjalan sangat menarik dan jauh dari kata membosankan. Hal ini dikarenakan masing masing calon saling 'serang' data dan fakta saat memasuki sesi tanya jawab.
Diantaranya pernyataan Helmi Hasan yang menyatakan banyak ijazah SMA/SMK ditahan pihak sekolah karena siswanya tidak bisa bayar uang gedung.
BACA JUGA:Puluhan Surat Suara Pilgub Bengkulu Ditemukan Sudah Rusak di Kaur
Hal itu disanggah oleh Rohidin Mersyah bahwa informasi itu tidaklah benar. Menurut Rohidin di seluruh SMA/SMK sudah dipasang tulisan besar dan lebar bahwa pengambilan ijazah tidak dipungut biaya apapun.
Rohidin juga mengatakan bahwa beberapa siswa yang tidak mengambil ijazah setelah lulus karena kesengajaan bukan karena uang bangunan.
"Namun hal itu dimanfaatkan oleh kawan sebelah, padahal yang tidak ambil ijazah itu bukan karena tidak bayar uang bangunan," kata Rohidin.
Selanjutnya di sesi tanya jawab tema lainnya, Paslon Nomor 1 Helmi Hasan menyatakan bila terpilih menjadi gubernur Bengkulu nanti akan menyiapkan anggaran untuk BLK, demi mencetak tenaga kerja siap tampil.
"Saya kedatangan tamu dari pemimpin BLK Bengkulu yang mengeluh belum pernah mendapatkan bantuan sepeserpun dari Pemprov Bengkulu. Seharusnya BLK itu harus diberi anggaran melalui APBD sehingga betul betul bisa memberikan pelatihan," kata Helmi.
BACA JUGA:Debat Pilgub Perdana, Paslon Jangan Lakukan Ini
BACA JUGA:Politisi PAN Berbondong-bondong Dukung ROMER di Pilgub Bengkulu 2024
Pernyataan itu pun disanggah oleh Rohidin Mersyah yang menegaskan bahwa sejak tahun 2023, BLK tidak lagi berada di bawah naungan Pemprov Bengkulu melainkan sudah berada di bawah naungan Kementerian Tenaga Kerja.