Waspada Beredar Daging Bangkai Ternak Ngorok, DPRD Desak Pemerintah Awasi

BANGKAI KERBAU: Salah satu ternak milik warga Kaur yang mati diserang penyakit ngorok--Foto: Rusman Afrizal.Koranrb.Id

Jangan sesekali membiarkan hewan ternak tersebut di lepas liarkan karena penyakit ngorok cukup mudah untuk menular. 

Sebagai informasi penyakit ngorok adalah,  penyakit menular yang kerap kali menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan dan sistem lain pada hewan ternak.  

Penyakit ngorok dapat menyebabkan kematian pada ternak sapi, terutama jika sapi belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup. 

Kabar daging bangkai diperjualbelikan juga menyeruak di Bengkulu Selatan. Tentu membuat masyarakat merasa takut dan khawatir membeli daging sapi atau kerbau.

Menyikapi hal itu Ketua Komisi II DPRD Bengkulu Selatan, Nisan Denni Purnam, SP mengatakan, setiap isu yang berkembang di masyarakat harus cepat ditanggapi oleh pemerintah. 

Pemerintah berkewajiban mencari kebenaran kabar yang meresahkan masyarakat. Apalagi ini soal daging bangkai yang dijual di Bengkulu Selatan.

Denni mengaku sampai saat ini belum mengetahui kebenaran isu tersebut, hanya saja ia mendapat kabar dari media sosial dan berita tentang daging bangkai dijual di Bengkulu Selatan.

“Saya baru tahu, dan ini meresahkan masyarakat. Solusi saat ini pemerintah cek di lapangan,” kata Denni.

BACA JUGA:Pemasangan Tiang Provider Tanpa Izin Bisa Dipenjara, Makin Banyak Warga Protes, Aparat Diminta Bertindak

BACA JUGA:Gugatan Reskan Effendi Ditolak PTTUN Palembang, Alasannya Ini

Pemerintah dan bahkan aparat penegak hukum melakukan operasi pasar. Mengecek langsung daging sapi dan kerbau yang dijual di pasar.

“Kita tidak tahu cirinya mana yang segar mana yang bangkai, jadi paling akurat itu operasi pasar dari OPD terkait dan dibantu APH,” ujar Denni.

Senada disampaikan anggota DPRD Joni Afrizal, SE. Menyikapi soal daging bangkai yang dijual di Bengkulu Selatan, ia meminta agar cepat ditepis atau dicek langsung ke lapangan.

Menurutnya hal tersebut sangat merusak pasar di Bengkulu Selatan. Pedagang yang benar-benar menjual daging segar dan sehat akan ikut terdampak dengan isu tersebut. 

Sebelumnya muncul isu daging bangkai ternak mati karena penyakit ngorok di Bengkulu Selatan. Dari beberapa pengakuan saksi oknum yang diduga menjual daging bangkai tersebut mengambil daging sapi dan kerbau yang mati yang dibiarkan oleh masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan