TPG 1.603 Guru Sudah Cair, Tamsil Minggu Depan Diajukan, 1.446 Guru Menunggu SKTP Terbit
PENDATAAN: Terlihat suasana ruangan Bidang Pembinaan Ketenagaan dan Sarana Prasarana Satuan Pendidikan Dikbud Kota Bengkulu saat melakukan perekapan data TPG yang baru diajukan. RENO/RB--
KORANRB.ID – Dari total 3.049 guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah bersertifikasi se-Provinsi Bengkulu, lebih dari setengahnya sudah terima Tunjangan Profesi Guru (TPG) Triwulan III.
Subkordinator Bidang Pengembang Penilai Pendidikan Muda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Murni, SE menjelaskan angka tepatnya guru ASN sertifikasi yang disalurkan TPG-nya sebanyak 1.603.
Ia menerangkan dana TPG sudah disalurkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia melalui Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu pada 23 Oktober 2024 lalu.
Namun pada saat bersamaan terdapat kendala belum keluarnya Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) dari sistem, imbasnya pencairan TPG mengalami penundaan.
BACA JUGA:Peringati HUT Ke-25, DWP Bengkulu Gelar Beragam Kegiatan, Senam Bersama Diikuti 450 Orang
BACA JUGA: Semarak Gebyar Pilar-Pilar Sosial Libatkan Penerima Bansos di Kota Bengkulu
“Harus keluar dulu SKTP, berapapun yang akan terbit kita langsung proses, Alhamdulillah Senin (28 Oktober 2024, red) kemarin itu baru keluar SKTP-nya” jelas Murni.
Hingga Senin lalu, setidaknya terdapat 1.603 SKTP yang baru diterbitkan dari total 3.049 guru ASN sertifikasi penerima TPG.
Mendapati hal tersebut ia langsung memproses dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPM) dan langsung memproses hal tersebut dengan Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).
“Alhamdulliah hari ini (Jumat, 1 November 2024, red) cair,” terang Murni.
BACA JUGA: Masuk APBD 2025, Balai Merah Putih Lanjut Dibangun Pemkot Bengkulu
Dari jumlah tersebut, tersisa sebanyak 1.446 guru ASN sertifikasi yang belum menerima TPG Triwulan III akibat belum keluarnya SKTP.
Murni melanjutkan, untuk 1.446 guru ASN penerima TPG lainnya belum bisa dicairkan lantaran saat ini masih terjadinya suatu kendala sistem yang maintance alias eror.