Seharga Motor Second, Ini 6 Alasan Kenapa Harga Kepiting Alaska Begitu Mahal!
Sudah pernah makan kepiting alaska? ternyata ini yang menyebabkan harganya mahal--radar Tasik
3. Musiman dan ketersediaan
Kepiting Alaska hanya tersedia pada waktu tertentu dalam setahun, yang membuatnya menjadi produk musiman. Musim penangkapan biasanya berlangsung dari Oktober hingga Januari, tergantung pada kondisi lingkungan.
Ketersediaan yang terbatas ini berkontribusi pada harga yang tinggi, karena saat pasokan berkurang, permintaan tetap tinggi.
4. Permintaan global
Permintaan untuk kepiting Alaska tidak hanya terbatas di pasar domestik AS, tetapi juga sangat tinggi di pasar internasional, termasuk Asia, Eropa, dan negara-negara lain.
Negara-negara seperti Jepang dan China terkenal dengan budaya kuliner yang menghargai kepiting, yang lebih meningkatkan permintaan dan harga.
5. Biaya Pengolahan dan Distribusi
Setelah ditangkap, kepiting Alaska harus segera diproses dan didistribusikan. Proses ini melibatkan pemindahan cepat dari laut ke fasilitas pengolahan, di mana kepiting dibersihkan dan dibekukan.
BACA JUGA:6 Pemain Timnas Indonesia Masuk 10 Besar Pemain Termahal di Asean
BACA JUGA:10 Jam Tangan Termahal di Dunia, Apa Saja?
Biaya pengolahan yang tinggi, serta biaya pengiriman dan distribusi ke pasar internasional, turut berkontribusi pada harga akhir.
6. Ketahanan Populasi
Regulasi yang ketat juga diterapkan untuk memastikan bahwa populasi kepiting tetap berkelanjutan. Pemerintah dan badan lingkungan sering mengatur jumlah kepiting yang dapat ditangkap setiap tahun untuk melindungi spesies ini dari overfishing.
Hal ini berarti bahwa meskipun permintaan tetap tinggi, pasokan dapat dibatasi, mendorong harga naik.
Kepiting Alaska adalah contoh sempurna dari bagaimana faktor kualitas, proses penangkapan, permintaan pasar, dan regulasi dapat mempengaruhi harga.