Penilaian Stunting Ketat, Ditargetkan Turun 9 Persen
Kepala DP2KBP3A Diraswan, M.Sos., M.Si.--
KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait menargetkan penurunan angka kasus stunting di Kaur tahun ini menjadi 9 persen.
Adanya target itu, lantaran tahun lalu kasus stunting di Kaur naik 1 persen dari 11 persen menjadi 12 persen.
Untuk itu beberapa program penurunan angka stunting di Kaur terus dilakukan. Salah satunya adalah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Baik di tingkat kecamatan maupun di tingkat desa.
BACA JUGA:Oktober Kaur Bebas Kasus DBD, Masuk Musim Penghujan Warga Diminta Waspada
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Diraswan, M.Sos., M.Si.
"Sebagaimana yang telah di perintahkan oleh BKKBN, bahwa tahun ini ditekankan harus ada penurunan angka stunting. Untuk itu, Kabupaten Kaur menargetkan di angka 9 persen tahun depan," kata Diraswan,(29/11).
Dijelaskannya, angka stunting di Kabupaten Kaur sempat mengalami kenaikan. Tercatat di 2021 angka stunting diangka 11,3 persen, angka itu naik di 2022 naik menjadi 12,4 persen. Artinya terjadi kenaikan sebanyak 1 persen kasus stunting.
"Kita naik satu persen tahun lalu, beberapa faktor adalah lambannya tim kita untuk menginput data ke BKKBN," terangnya.
Untuk menurunkan angka stunting di tahun 2023, TPPS Kabupaten Kaur gencar melakukan pendataan sedini mungkin mulai dari para pasangan di bawah umur yang berpotensi terjadinya stunting. Kemudian para bayi, dan juga para ibu setelah melahirkan terus dilakukan pendampingan.
"Kita juga melakukan pemberian makanan tambahan, pemberian gizi, dan pendampingan pola asuh dan lain-lain," ujar Diraswan.
BACA JUGA:Pemkab Kaur Tetapkan Lokasi Pemasangan APK
Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan, akan ada angka kenaikan stunting lagi di Kabupaten Kaur di tahun depan. Sebab, diungkapkan Diraswan penilaian kasus stunting tahun 2023 lebih ketat lagi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kita terus berupaya semaksimal mungkin untuk penurunan. Tapi di tahun ini, penilaian lebih ketat lagi mulai dari tinggi badan, berat badan, dan juga pertumbuhan akan dinilai lebih spesifik lagi," sampainya.