Bertanding Voli Agar Gacor, Terapkan Formasi dan Tips Ini
Dalam olahraga voli, formasi tim sangat penting untuk memastikan setiap pemain memiliki peran yang jelas dan strategi permainan dapat berjalan dengan efektif--Zulkarnain Wijaya
Formasi 6-2
Formasi 6-2 adalah formasi yang sedikit lebih kompleks dibandingkan 4-2. Dalam formasi ini, enam pemain berperan sebagai penyerang, sementara dua pemain lainnya berperan sebagai setter. Namun, hanya setter yang berada di barisan belakang yang akan menjalankan tugas pengumpan.
Dalam formasi ini, setter hanya melakukan tugas pengumpan saat berada di barisan belakang. Begitu setter maju ke depan, mereka akan digantikan oleh setter lainnya yang berada di belakang. Dengan kata lain, hanya pemain di barisan belakang yang berfungsi sebagai setter aktif.
Kedua pemain setter akan mengatur serangan secara bergantian sesuai posisi mereka di lapangan. Ketika seorang setter berada di belakang, mereka akan bertugas untuk memberikan umpan kepada pemain yang berada di posisi depan untuk melakukan smash.
Pemain di posisi depan bertindak sebagai penyerang dan siap untuk melakukan serangan kapan saja bola diumpan ke arah mereka.
Pemain belakang lainnya (selain setter) bertindak sebagai libero atau pemain bertahan yang menerima bola dari lawan, terutama saat servis, dan mengoper bola ke setter.
BACA JUGA:Ingin Rambut Bayi Cepat Tumbuh, Hitam, dan Lebat, Ini Caranya.
Keuntungan dan Kekurangan Formasi 6-2
Keuntungan: Formasi ini lebih fleksibel karena memungkinkan semua pemain untuk menyerang. Dengan dua setter yang bergantian, serangan tim menjadi lebih bervariasi dan sulit diprediksi oleh lawan.
Kekurangan: Formasi ini memerlukan koordinasi yang baik antar pemain, terutama antara setter dan spiker. Selain itu, pergantian peran antara setter depan dan belakang bisa cukup menantang bagi tim yang masih belum berpengalaman.
Formasi 5-1
Formasi 5-1 adalah formasi yang paling sering digunakan di tingkat profesional dan membutuhkan tingkat kerja sama yang lebih tinggi dibandingkan dua formasi sebelumnya. Dalam formasi ini, satu pemain berperan sebagai setter tetap dan lima pemain lainnya bertugas sebagai penyerang.
Formasi ini menggunakan satu setter utama yang bertugas mengatur jalannya serangan. Setter ini akan berada di lapangan sepanjang permainan dan mengatur umpan untuk pemain penyerang lainnya.
Setter memiliki peran yang sangat krusial karena mereka yang akan menentukan arah serangan dan memberikan umpan kepada penyerang. Karena hanya ada satu setter, peran mereka tidak berubah meskipun melakukan rotasi.
BACA JUGA:5 Jenis Pohon yang Cocok Ditanam di Pinggir Jalan, Mana Pilihan Kamu.