Bertambah 14 Kasus Awal November 2024, Total 122 Penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu
HIV/AIDS: Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bengkulu hingga awal November 2024 kembali bertambah. RENO/RB--
Selain dua faktor di atas, untuk di Kabupaten Lebong, mayoritas penderita HIV karena disebabkan penyimpangan seksual.
“Kalau berdasarkan data kita, memang karena penyimpangan seksual yang paling banyak,” ucapnya.
Untuk mengatasi terjadinya penambahan penderita HIV di Kabupaten Lebong, Dinkes Lebong sudah melakukan skrining rutin.
Selanjutnya Yayasan Peduli Sosial Nasional (Pesona) Bengkulu, mencatat setidaknya ada 10 warga Kabupaten Seluma yang terpapar virus HIV.
Dikatakannya jumlah tersebut memang cukup sedikit, karena ada beberapa warga Seluma yang mengikuti tes dan mendapatkan pelayanan pengobatan HIV nya di Kota Bengkulu, sehingga otomatis terdata masuk ke dalam data di Kota Bengkulu.
Sedangkan untuk total di Provinsi Bengkulu, ada sekitar 400-an pengidap HIV yang terdata.
“Untuk se Provinsi Bengkulu sekitar 400an orang, kalau untuk Kabupaten Seluma itu lebih kurang 10 orang karena kebanyakan masyarakat dari Seluma itu mengakses tes dan mendapat pelayanan pengobatan di Kota Bengkulu, sehingga datanya masuk di Kota Bengkulu,” ujar Direktur Yayasan Pesona Bengkulu, Rinto Harahap.
Untuk Kabupaten Seluma maupun Provinsi Bengkulu, paling banyak kasus terjadi pada wanita.
Bahkan ibu rumah tangga pun ada yang dinyatakan positif HIV.
Penyebabnya beragam, mulai dari seks bebas hingga banyak yang tidak waspada karena minimnya informasi dan sosialisasi mengenai HIV.
“Kebanyakan pengidapnya adalah wanita bahkan ibu rumah tangga, rata rata karena seks bebas dan tidak mengetahui informasi, sehingga mereka tertular tanpa sadar,” ujarnya.
Menurut Rinto, jika Pemerintah Kabupaten Seluma memberikan pemahaman kepada masyarakat, mungkin akan ada penurunan jumlah kasus HIV.
Namun kenyataannya dalam kurun waktu 2 tahun 3 tahun ini tidak ada anggaran untuk pembiayaan dalam pencegahan dan penanganan HIV bagi warga Kabupaten Seluma.
“Kalau dulu kita dilibatkan masuk sekolah-sekolah atau komunitas untuk memberikan edukasi penyuluhan bahkan pendampingan dan pengobatan,” terangnya.
Menurutnya, penyakit HIV hingga saat ini belum dapat disembuh secara total, namun bisa diberikan obat untuk “Menjinakkan” virusnya, obat ini dapat dikonsumsi seumur hidup pengidapnya.