Debat Pamungkas Pilkada Seluma, 2 Paslon Saling Tebar Janji
SEMANGAT: 2 paslon Bupati dan Wakil Bupati Seluma usai debat kandidat. --
KORANRB.ID - Berakhir sudah rangkaian debat terbuka Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Seluma pada Sabtu, 16 November 2024 malam.
Dalam debat pamungkas yang digelar di Hotel Santika Bengkulu, dua paslon saling tebar janji untuk meyakinkan masyarakat Kabupaten Seluma.
Hal ini disampaikan saat segmen keenam yang merupakan penutup, Paslon nomor urut 1 Teddy Rahman, SE, MM - Drs. H. Gustianto (TEGUH) menyampaikan bahwa jika nanti dipercaya untuk mengemban amanah, ia akan konsen terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Seluma, berkomitmen menciptakan birokrasi yang profesional.
Semua sektor kegiatan akan dilakukan pendampingan oleh para ahli, peduli terhadap dunia kesehatan Kabupaten Seluma.
BACA JUGA:Kartu DISUKA, Ciptakan Kemudahan Akses Pelayanan Publik
BACA JUGA:Pansel Tinggal Tunggu Hasil Tes Calon 5 Pejabat Bengkulu Utara
Kemudian perangkat desa diberikan gaji atau penghasilan tetap setara PNS golongan 2A.
Bekerjasama secara inklusif terhadap semua elemen atau stakeholder yang ada di Kabupaten Seluma, akan berupaya meningkatkan PAD dengan memaksimalkan sektor sektor potensial.
“Ini merupakan komitmen TEGUH untuk kemajuan Kabupaten Seluma, maka dari itu kepada masyarakat nanti pada 27 November pilihlah paslon sesuai hati nurani masing masing. Mari kita sama sama meriahkan pesta demokrasi ini sehingga semuanya berakhir bahagia,” sampai Teddy.
Lebih rinci mengenai komitmen menjadikan gaji atau penghasilan tetap perangkat desa mulai dari Kepala Desa (Kades) hingga Kepala Dusun (Kadus) setara gaji pokok Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan 2A.
BACA JUGA:Kajati Ingatkan Aparatur Kejari Bengkulu Selatan Netral Dalam Pilkada
BACA JUGA:Akan Segera Tiba di Bengkulu Utara, Total 338 Surat Suara Pilgub dan 8 Surat Suara Pemilihan Ulang
Menurut Teddy, penyetaraan penghasilan ini sudah diatur sejak lama, namun di Kabupaten Seluma belum tercapai sepenuhnya.
“Merekalah (Perangkat desa,red) ujung tombak pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, penyetaraan ini harus dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga mendorong pengelolaan pemerintahan desa yang lebih baik,” pungkas Teddy Rahman.