Sempat Tembus Rp3.000/Kg, Harga TBS Sawit Anjlok
PANEN: Petani sawit di Kecamatan Tanjung Kemuning tengah memanen TBS sawit di kebunnya.--RUSMAN AFRIZAL/RB
BINTUHAN, KORANRB.ID - Sempat menyentuh harga Rp3.000 perkilogram di ram atau tengkulak, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit kembali anjlok menjadi Rp 1.400 perkilogramnya.
Harga TBS yang turun membuat para pemilik ram mengalami kerugian, lantaran sebelumnya TBS sawit yang mereka ambil dari petani ada yang mencapai Rp3.000 perkilogram.
Turunnya harga TBS ini diperkirakan karena stok buah di Crude Palm Oil (CPO) baik dari dalam negeri ataupun luar negeri sudah mulai over.
Ditambah lagi, sebentar lagi akan memasuki libur Natal Tahun Baru (Nataru) yang juga berimbas ke harga TBS sawit yang turun.
BACA JUGA:Hari Kedua Masa Tenang, Bawaslu Lebong Tertibkan 1.210 APK
Salah satu pemilik ram sawit di Kecamatan Kelam Tengah Indra mengatakan, harga TBS sawit sepanjang tahun 2024 paling tinggi diharga Rp 3.000 perkilogram.
Namun tidak berlangsung lama, hanya sekitar kurang lebih dua minggu, kemudian anjlok menjadi Rp1.400 perkilogramnya.
"Sekarang untuk harga TBS di ram sudah mulai turun lagi, padahal sebelumnya sampai Rp3.000,” ujarnya.
Indra mengaku, akibat harga TBS sawit yang turun mendadak dirinya mengalami kerugian.
BACA JUGA:Libur Pilkada, Dukcapil Mukomuko Tetap Buka Pelayanan di 3 Lokasi Ini
Bagaimana tidak beberapa waktu yang lalu ada beberapa buah yang dia ambil Rp3.000 per kilogramnya.
Sementara sekarang harga sawit di pabrik sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan.
"Rugi pasti ada, sebab kita ambil dari petani yang lalu ada yang harga Rp3.000 sementara sekarang di pabrik hargannya sudah turun," ungkap Indra.
Meskipun harga TBS mulai turun, namun sampai saat ini para petani di Kabupaten Kaur masih belum ada yang mengeluh.