Adopsi Teknologi Swiss untuk Tangani Sampah Kota, Pemkot Datangkan NGO SGP
TINJAU: President/CO-Founder Non Government Organization (NGO) dari Swiss, Green Projects (SGP) melakukan survei ke TPA Air Sebakul--ALVIN/RB
“Teknologi tersebut bernama Water Kiosk, yang mana teknologi produksi air bersih yang canggih, saya contohkan, dapat menyaring dan memproses 100 persen air yang masuk, dengan hasil 40 persen dapat diminum secara langsung, dan 60 persen berupa air bersih,” ujarnya.
Samsu berharap, dengan adanya teknologi tersebut dapat meningkatkan produksi air bersih di Kota Bengkulu dengan minimal air yang terbuang.
“Kita harapkan secepatnya, dan kami pun mendukung dari teknologi ini, dan tentu Tirta Hidayah Kota Bengkulu mendukung adopsi teknologi tersebut,” ucapnya.
BACA JUGA:RAPBD 2024 Pemkot Rp 1,325 Triliun, Target Pendapatan Dipangkas Rp 52 Miliar
Di tempat yang sama, President / CO-Founder Non Governmental Organization (NGO) Swiss Green Projects (SGP), Bajoe Wibowo menjelaskan, permasalahan sampah dan air merupakan hal yang saling melengkapi. Ia menjelaskan, saat terjadi hujan di tumpukan sampah, akan mencemari sumber-sumber air yang harus sama-sama dilakukan monitoring.
“Halnya sampah dan air itu memiliki keterkaitan yang sangat erat, dan harus dua-duanya dilakukan manajemen yang baik agar lingkungan yang baik akan tercipta,” sebutnya.
Bajoe juga berharap dalam penerapannya dapat dilakukan secepatnya, hal tersebut dikarenakan, projek ini berpotensi akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam penerapan, projek tersebut akan mengurangi pengangguraab di Kota Bengkuku.
“Kita menunggu dari pihak pemkot, harapan kita bisa berbuat lebih untuk Indonesia khususnya di Kota Bengkulu, karena lingkungan dan kesinambungan alam harus tetap terjada,” tutupnya.(dna)