12 Hal yang Bisa Merusak Mental Manusia

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Fazlul Rahman |

Jumat , 29 Nov 2024 - 18:25

Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. --Freepik

12 hal yang bisa merusak mental manusia                             koranrb.id - kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. kondisi ini mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak.
namun, berbagai faktor dapat merusak kesehatan mental seseorang, baik yang berasal dari lingkungan, pengalaman hidup, hingga perilaku pribadi. artikel ini akan membahas secara detail hal-hal yang bisa merusak mental dan dampaknya.
1. trauma masa kecil
trauma pada masa kecil, seperti kekerasan fisik, pelecehan seksual, atau penelantaran, dapat memberikan dampak jangka panjang pada kesehatan mental seseorang.
anak-anak yang mengalami trauma seringkali tumbuh dengan rasa tidak aman, cemas, dan sulit mempercayai orang lain. ini dapat menyebabkan gangguan seperti post-traumatic stress disorder (ptsd), depresi, atau kecenderungan untuk mengisolasi diri.
baca juga:melakukan migrasi! berikut 6 fakta unik burung rol eropa, punya pertahanan unik
2. penyiksaan emosional
penyiksaan emosional, seperti penghinaan, kritik berlebihan, atau penolakan, dapat meninggalkan luka psikologis yang mendalam.
orang yang sering dihina atau direndahkan merasa tidak berharga dan cenderung mengalami gangguan kecemasan, depresi, atau bahkan kehilangan identitas diri.
penyiksaan emosional sering kali tidak terlihat, tetapi dampaknya sangat signifikan.
3. tekanan sosial
tekanan sosial dari keluarga, teman, atau masyarakat dapat membebani seseorang secara mental. contohnya adalah harapan yang terlalu tinggi dari orang tua terhadap anak atau tuntutan masyarakat untuk mencapai standar tertentu dalam karier, penampilan, atau kehidupan pribadi.
tekanan ini dapat menyebabkan seseorang merasa gagal, tidak cukup baik, atau terperangkap dalam lingkaran perfeksionisme.
baca juga:kaya vitamin c, ini manfaat buah markisa untuk kesehatan
4. kehilangan orang yang dicintai
kehilangan orang yang dicintai, baik karena kematian, perceraian, atau perpisahan lainnya, dapat menjadi pengalaman yang sangat menyakitkan secara emosional.
perasaan duka yang mendalam dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi atau ptsd. dalam beberapa kasus, seseorang mungkin merasa sulit untuk melanjutkan hidup atau menerima kenyataan.
5. pelecehan atau bullying
pelecehan atau bullying, baik secara fisik maupun online (cyberbullying), dapat merusak rasa percaya diri seseorang. korban sering merasa malu, takut, atau tidak aman, yang dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan, depresi, atau bahkan pikiran untuk bunuh diri.
lingkungan yang mendukung sangat penting untuk membantu korban pulih dari pengalaman ini.
6. stres yang berkelanjutan
stres yang berkepanjangan, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau konflik dalam hubungan, dapat merusak kesehatan mental. stres kronis dapat menyebabkan gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan gangguan fisik seperti tekanan darah tinggi atau penyakit jantung. jika tidak ditangani, stres dapat berkembang menjadi gangguan mental serius.
baca juga:hidup di empat benua! berikut 5 fakta unik burung great egret, ada di indonesia
7. kecanduan
kecanduan, baik pada alkohol, narkoba, atau teknologi seperti media sosial, dapat merusak kesehatan mental. kecanduan sering kali disertai perasaan bersalah, isolasi sosial, dan gangguan kognitif. selain itu, kecanduan dapat memicu masalah lain seperti gangguan kecemasan atau depresi.
8. rasa kesepian
kesepian, baik karena isolasi sosial maupun perasaan tidak dimengerti, dapat merusak mental seseorang. orang yang merasa kesepian sering kali kehilangan motivasi, merasa tidak berdaya, dan mengalami penurunan harga diri. kesepian yang berkepanjangan bahkan dapat meningkatkan risiko gangguan mental.
9. perundungan diri sendiri (self-sabotage)
perilaku seperti meremehkan diri sendiri, berbicara negatif pada diri sendiri, atau merasa tidak pantas menerima hal baik dapat merusak mental. pola pikir seperti ini sering kali berkembang dari pengalaman masa lalu atau tekanan sosial yang membuat seseorang kehilangan kepercayaan diri.
10. lingkungan yang tidak mendukung
lingkungan yang toksik, seperti tempat kerja dengan budaya intimidasi atau keluarga yang penuh konflik, dapat merusak kesehatan mental. orang yang hidup di lingkungan seperti ini merasa tidak dihargai, selalu cemas, dan sulit berkembang secara emosional maupun profesional.
11. kurangnya dukungan sosial
kurangnya dukungan sosial dari keluarga, teman, atau komunitas dapat membuat seseorang merasa sendirian dalam menghadapi masalah. orang yang merasa tidak memiliki tempat untuk berbagi sering kali mengalami stres dan kecemasan yang tidak terselesaikan, yang dapat berkembang menjadi depresi.
baca juga:menteri ini buat sayembara berhadiah rp 8 miliar, syaratnya bisa menemukan harun masiku
12. pandangan negatif terhadap diri sendiri
seseorang yang terus-menerus merasa tidak cukup baik atau membandingkan dirinya dengan orang lain cenderung memiliki mental yang rapuh. media sosial sering memperparah kondisi ini dengan memberikan gambaran kehidupan ideal yang tidak realistis
dampak dari kerusakan mental
kerusakan mental tidak hanya memengaruhi pikiran tetapi juga fisik dan hubungan sosial seseorang. dampak yang dapat terjadi meliputi:
 gangguan fisik: penyakit seperti insomnia, tekanan darah tinggi, atau gangguan pencernaan.
 penurunan produktivitas: kesulitan fokus, motivasi rendah, dan penurunan performa kerja.
 hubungan sosial bermasalah: isolasi diri, konflik dengan orang lain, atau kehilangan kemampuan berinteraksi secara sehat.
 pikiran untuk bunuh diri: pada kasus yang parah, gangguan mental dapat mendorong seseorang untuk berpikir bahwa hidup tidak lagi berarti.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Rakyat Bengkulu, Sabtu 30 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan