Memiliki Kemampuan Bertarung Sejak Dini dan Memiliki Banyak Bangunan Megalitikum, Inilah Fakta Suku Nias
Nias termasuk salah satu bagian di Sumatera Utara. Mayoritas penduduk di Kabupaten Nias ini adalah suku Nias yang disebut Oho Niha.--
6.Pengaruh agama dan Islamisasi.
Meskipun tradisi dan budaya asli suku Nias masih kuat, pengaruh agama dari luar, terutama Islam, telah mengubah beberapa aspek kehidupan mereka. Hal ini tercermin dalam adopsi nama-nama Islam dan perubahan dalam praktik keagamaan di beberapa komunitas.
7.Memiliki banyak bangunan Megalitikum.
Bangunan bangunan yang ada di Nias kebanyakan berasal dari kebudayaan Megalitikum. Megalitikum adalah bentuk bentuk praktik budayaan yang dicirikan oleh sebuah monumen dan batu besar sebagai ciri khas.
BACA JUGA:Sedang Nongkrong di TWK Tais, 2 Warga Ditusuk Orang Tak Dikenal, Begini Kronologisnya
BACA JUGA:Tiang Listrik PLN Ambruk, Sempat Bikin Jalan Lintas Kepahiang - Curup Sempat Lumpuh Total
8.Di era modern ini, meskipun beberapa tidak lagi menjadi bagian dari sehari-hari, suku Nias tetap gigih dalam budaya bertemu mereka. Tarian perang foluaya menjadi sumber penting dalam mempertahankan identitas dan sejarah mereka.
Dalam tarian ini, pemuda dengan gagah berani memperagakan gerakan gerakan perang tradisional, sementara anak-anak dilibatkan untuk mewariskan nilai-nilai tersebut.
Budaya bertarung mereka bukan hanya sekedar tradisi, melainkan juga simbol dari ketahanan, keberanian, dan kegigihan dalam menjaga identitas dan warisan leluhur mereka.
9.Peran perempuan dalam kehidupan suku Nias.
Meskipun banyak yang mengabaikan suku Nias dengan budaya pria yang kuat dan bertarung, perempuan juga memegang peran penting dalam Kehidupan sosial dan budaya. Mereka terlibat dalam proses pertanian, memasak makanan tradisional, dan menjaga keharmonisan keluarga.
10.Wilayah paling susah ditaklukkan di Indonesia.
Wilayah Nias merupakan wilayah yang ukurannya terbilang lebih kecil dari wilayah lainnya di Indonesia. Namun, Nias menjadi wilayah yang paling susah untuk ditaklukkan oleh Belanda saat melakukan kolonialisasi di Indonesia. Selama ratusan tahun berada di pulau tersebut, Belanda baru mampu melakukannya sebanyak 1914.
BACA JUGA:Salah Satunya adalah Rayap! Berikut 5 Fakta Hewan Punya Kentut Paling Berbahaya di Dunia
BACA JUGA:Punya Warna Menakjubkan! Berikut 5 Fakta Unik Painted Bunting