Gaungkan Penguatan Ekosistem Industri Hijau, Target Capai Net Zero Emissions Tahun 2060
AIGIS: Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menghadiri seremoni Kick-off The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025.-foto: kemenperin/koranrb.id-
BACA JUGA:Rumah Dinas dan Mobil Milik Jaksa Kejati Bengkulu Tertimpa Pohon
BACA JUGA:Di Tangan Bupati Mian, Fasilitas 2 Rumah Sakit Umum di Bengkulu Utara Semakin Lengkap
Salah satu sorotan utama lainnya dalam Kick-off AIGIS 2025 adalah peluncuran Green Industry Service Company (GISCO) Prepatory Framework, sebuah inisiatif strategis yang dirancang untuk mempercepat transformasi industri menuju keberlanjutan melalui pengembangan ekosistem yang terintegrasi, mencakup pendanaan, teknologi, dan layanan pendukung lainnya.
Selain itu, dilakukan peluncuran Sistem Elektronik Layanan Sertifikasi Industri Hijau (SELASIH) sebagai bagian dari SIINas yang merupakan platform pelaksanaan sertifikasi industri hijau.
Pada kesempatan yang sama, BSKJI Kemenperin juga menyerahkan Sertifikat Validasi dan Verifikasi Emisi GRK pertama kepada salah satu perusahaan industri yang divalidasi dan diverifikasi oleh Lembaga Validasi dan Veriikasi (LVV) internal Kementerian Perindustrian, serta menyerahkan piagam apresiasi kepada 5 (lima) perusahaan industri yang telah berkomitmen dalam pelaksanaan fasilitasi pendampingan National Lighthouse penerapan ekonomi sirkular sektor industri.
“Kemenperin juga menandatangani nota kesepahaman dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Institute for Essential Services Reform (IESR) dalam acara kick-off ini. Nota kesepahaman tersebut menegaskan kolaborasi strategis antar pihak dalam penyusunan kajian dekarbonisasi industri, serta kajian untuk meningkatkan daya saing industri nasional dalam memenuhi berbagai persyaratan terkait penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), pengungkapan emisi, dan regulasi serupa baik di tingkat nasional maupun internasional,” papar Andi.
Country Director WRI Indonesia Nirarta Samadhi menyambut baik kelanjutan komitmen Kemenperin dalam mendorong transformasi industri hijau nasional, khususnya pada rangkaian Acara Kick-Off AIGIS 2025.
BACA JUGA:Plt. Gubernur Bengkulu Dorong Regulasi Lindungi Kriminalisasi Guru
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siapkan Rp15 Miliar untuk Pemberangkatan CJH 2025
Selama beberapa bulan terakhir, WRI Indonesia telah mendukung penyusunan peta jalan dekarbonisasi untuk sembilan subsektor industri, yang sekaligus berkontribusi secara konkret dalam proses akselerasi dekarbonisasi industri nasional.
“Ke depannya, WRI Indonesia berkomitmen untuk dapat mendukung Kemenperin dalam memberikan rekomendasi terkait perbaikan tata kelola dekarbonisasi dan tata laksana emisi, sebagai bagian dari upaya penciptaan ekosistem industri hijau yang lebih tangguh sehingga target pertumbuhan ekonomi rendah karbon Indonesia pun tercapai.” kata Nirarta.
WRI Indonesia didirikan di Indonesia dengan nama Yayasan Institut Sumber Daya Dunia dan merupakan organisasi penelitian independen yang didedikasikan untuk berkontribusi pada pembangunan sosial ekonomi Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan.
Pekerjaannya difokuskan pada lima portofolio, yaitu hutan, iklim, energi, kota, dan transportasi, serta laut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengapresiasi kolaborasi pada AIGIS 2025. Pasalnya, kolaborasi seperti yang dilakukan pada AIGIS 2025 ini sangat krusial dalam mempercepat transformasi industri menuju ekonomi hijau dalam lingkup pembangunan ekosistem industri hijau.
“Dekarbonisasi industri bukan hanya tantangan, tetapi juga peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin regional dalam industri rendah karbon. IESR berkomitmen mendukung kajian, pendampingan, dan rekomendasi kebijakan yang membantu industri beradaptasi terhadap standar keberlanjutan global serta meningkatkan daya saing nasional di era ekonomi sirkular, proses dekarbonisasi industri dan transformasi energi.” ungkap Fabby.