Habiskan Rp5,1 Miliar, Proyek Penanganan Kemiskinan Ekstrem Diduga Asal Jadi
SALURAN AIR BERSIH: Tampak paralon air hanya dibalut menggunakan karung.--RUSMANAFRIZAL/RB
MUARA SAHUNG, KORANRB.ID – Menghabiskan anggaran Rp5,1 miliar, proyek penanganan kemiskinan ekstrem, pembangunan saluran air bersih di Desa Bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur dinilai warga asal jadi.
Bagaimana tidak, air bersih yang ditujukan untuk warga dari proyek tersebut hingga hari ini masih belum mengalir normal.
Dengan pagu dana yang begitu besar tentu saja ini menimbulkan banyak pertanyaan bagi masyarakat penerima bantuan.
Apalagi beberapa bagian dari bangunan proyek ini dinilai sangat tidak layak.
BACA JUGA:Tabungan Tabot Gold di Bank Bengkulu, Nasabah Berpeluang Dapat Sepeda Motor
Banyak sekali bagian paralon untuk mengalirkan air yang bocor dan hanya ditambal menggunakan alat seadanya seperti karet, dan juga karung.
Diketahui proyek ini merupakan bantuan langsung dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dikelola oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bengkulu.
Proyek ini dikerjakan oleh pihak ketiga yakni PT. RUJA. Adapun proyek yang dibangun adalah pembuatan saluran air bersih untuk warga Desa Bukit Makmur.
Jika melihat dari papan pekerjaan proyek tersebut mulai di kerjakan sejak tanggal 4 Maret dan berakhir pada tanggal 4 September.
BACA JUGA:Warga Protes Pohon Pinggir Jalan, Rawan Tumbang dan Membahayakan Warga
Dengan estimasi pengerjaan selama 180 hari, dan sekarang proyek tersebut masih dalam masa pemeliharaan.
Kepala Desa Bukit Makmur M. Zahri Aziz mengatakan, sebelumnya pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November yang lalu proyek air bersih tersebut telah selesai dikerjakan oleh pihak ketiga.
Namun belum dilakukan serah terima lantaran saat ini, proyek masih dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan.
Adapun jumlah warga yang mendapat bantuan air bersih dari proyek tersebut sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK).