Angka Peristiwa Kebakaran di Mukomuko Menurun Tahun Ini, Ini Jumlahnya
UJI COBA: Tambahan 1 unit mobil pemadam kebakaran di tahun 2024 untuk memperkuat tim pemadam. FIRMANSYAH/RB--
Penanganan kejadian kebakaran lahan dilakukan dengan sebatas kemampuan peralatan yang ada.
Untuk mencegah kebakaran tidak meluas ke lahan lain. Dimana untuk proses pemadaman memmbutuhkan waktu yang cukup panjang.
BACA JUGA:Mangkrak Jika Tak Tuntas, Proyek Laboratorium Rp4.9 Miliar Tinggal 2 Hari
BACA JUGA:Hasil Pekat Nala II, Polresta Bengkulu Sita Ribuan Miras, Alat Kontrasepsi Turut Diamankan
Sebab selain karena lokasi kebakaran yang tidak bisa dijangkau mobil pemadam, peralatan pompa air yang digunakan masih terbatas jumlahnya.
“Untuk pemadaman kebakaran lahan kami cukup kewalahaan di Mukomuko ini, sebab sebagaian besar lahan gambut, mudah terbakar dan sangat susah untuk dipadamkan,” sampainya.
Lanjutnya, sedangkan untuk 23 kasus kebakaran yang terjadi di Mukomuko tahun 2023 lalu.
Kebakaran sebagian besar untuk bangunan disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik. Yang instalasinya tidak mengguanakan produk Standar Nasional Indonesai (SNI).
Sedangkan untuk kebakaran lahan disebabkan oleh musim kemarau, yang membuat seluruh lahan gambut mengalami kekeringan dan mudah terbakar
"Penyebab kebakaran bangunan rumah setiap tahun sebenarnya hampir sama. Mayoritas karena arus pendek listrik, yang diduga bangunan rumah menggunakan kabel listrik yang tidak Standar Nasional Indonesia (SNI),” terangnya.
Berkaitan hal tersebut, sebenarnya Dinas Damkar sudah pernah mengusulkan program bantuan untuk instalasi listrik sesuai standar SNI kepada masyarakat tidak mampu.
Namun untuk menjalani program dinas kesulitan untuk mendapatkan data dari Pemdes yang mengusulkan warganya sebagai calon penerima manfaat.
Sebab untuk menjalankan program tersebut harus ada permintaan dari desa.
“Kami sudah sampaikan, namun tetap saja belum dan tidak ada Pemdes yang menyampaikan calon penerima bantuan. Maka dari itu program tersebut tidak berjalan,” tandasnya.