Polusi Asap dan Limbah PT AIP Resahkan Warga, HMI: APH, USUT!

Pabrik PT AIP di Kabupaten Seluma tampak dari luar.--zulkarnain wijaya/rb

Membenarkan bahwa sungai yang diduga tercemar sempat melakukan uji sampel.

Namun hasilnya menunjukkan nilainya dibawah baku mutu, artinya perusahaan tidak melanggar batas. Namun saat dicoba untuk memintai hasil uji lab, Kadis DLH tidak dapat menunjukkan hasilnya lantaran hasil uji lab hanya mereka dapatkan via telfon saja.

BACA JUGA:Awal 2025, Presiden Prabowo Diagendakan Kunjungi Bengkulu Tengah, Peletakan Batu Pertama Rumah Sakit Modern

BACA JUGA:Gedung Baru Perpustakaan Daerah Segera Beroperasi, Pengerjaan Perluasan Gedung Hampir Rampung

"Untuk dugaan limbah hasilnya ada dan dibawah baku mutu, namun untuk rinciannya kami tidak ada. Yang menyimpan hanya UPTD Laboratorium DLH Provinsi Bengkulu dan PT. AIP itu sendiri," jelas Sudarman.

Polemik dugaan polusi asap dan limbah CPO dari PT AIP di Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma terus bergulir, sejumlah warga mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut lantaran tidak adanya ketegasan dari pihak berwenang untuk mengusutnya.

Padahal, dampak dari polusi asap dan limbah CPO langsung bersentuhan oleh masyarakat, terutama yang berada di desa penyangga, yakni Desa Tumbuan Kecamatan Lubuk Sandi.

Diawali dengan polusi asap, salahsatu warga yang tidak ingin disebutkan namanya, mengakui bahwa memang polusi asap dari PT AIP kerap muncul dengan skala besar, namun diwaktu waktu tertentu saja.

Pernah asap tersebut muncul secara masif, berkisar tahun 2022 - 2023 lalu, diduga berkurangnya jumlah asap bukan karena perbaikan cerobong asap, melainkan buah yang ngetrek sehingga produktivitas pabrik menurun.

BACA JUGA:Pengumuman Hasil Seleksi PPPK Tahap Pertama Masih Menunggu Nilai dari BKN

BACA JUGA:Kepemilikan Akta Kelahiran Anak Usia 0-18 Tahun Sudah Mencapai 99,3 Persen

Asap beserta aromanya yang menyengat (Busuk,red) tidak jarang meluas hingga ke jalan lintas Bengkulu - Manna yang berada sekitar 500 meter dari pabrik.

“Memang ada asapnya mengebul namun diwaktu waktu tertentu mas, beberapa tahun lalu memang sering namun tidak seperti sekarang. Ini juga seiring dengan buah yang sedang ngetrek jadi aktifitas pabrik tidak sepadat dulu.

Jika asap sedang banyak, baunya bisa tercium hingga jalan raya dan rumah warga yang berada disekitar pabrik, baunya tentu cukup menyegat,"sampai warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Paparan asap pabrik secara terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan