Ekspor Pangan yang Profesional Petunjuk Optimalisasi Swasembada

RAKOR: Rapat Koordinasi Bidang Pangan pada Sabtu, 28 Desember 2024 di Bandar Lampung, Provinsi Lampung. FOTO: IST--

“Kebutuhan dalam negeri sudah tercukupi, kemudian sisanya diekspor. Artinya, sebuah contoh bahwa komoditas pertanian kita punya potensi ekspor sepanjang dikelola dengan baik,” ujar Mendag Busan.

Di periode yang sama, Indonesia telah mengekspor sejumlah bahan pangan dengan volume yang cukup baik. Beberapa komoditas pangan yang telah diekspor pada periode tersebut, antara lain, gula sebanyak 608,56 ribu ton, ikan 509,91 ribu ton, jagung 56,73 ribu ton, bawang merah 13,60 ribu ton, dan susu 10,05 ribu ton.

Berkaca dari catatan tersebut, Mendag Busan yakin, komoditas pangan yang dikelola dengan baik dapat mencapai swasembada. Upaya mencapai swasembada ini pun perlu disinergikan bersama pemerintah daerah.

BACA JUGA:Kemenag Lebong Ajak Masyarakat Rayakan Tahun Baru dengan Kegiatan Positif

BACA JUGA:Perumda Tirta Bukit Kaba Imbau Pelanggan Bayar Tagihan Air Tepat Waktu

Sehingga, sinergi berjalan mulai dari inventarisasi masalah hingga implementasi solusi. 

“Walaupun belum bisa ekspor, tapi paling tidak, kebutuhan dalam negerinya bisa terpenuhi,” pungkas Mendag Busan.

Mendag Busan juga menyampaikan bahwa harga barang kebutuhan pokok (bapok) terpantau stabil di momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). 

Untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan bapok di momen Nataru, Mendag Busan turun langsung ke sejumlah daerah. 

Ia memastikan sendiri harga bapok di pasar-pasar di sejumlah kota seperti Manado, Medan, Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Bandung.

“Secara umum, hingga H+2 Natal, bila dibandingkan dengan tahun lalu, harga bapok cenderung stabil. Di antaranya beras, gula; minyak goreng baik curah, premium, maupun MINYAKITA; daging sapi; tepung terigu; dan bawang putih,” kata Mendag Busan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan