Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Bengkulu Tengah Ditunda

KORANRB.ID - Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto ke Kabupaten Bengkulu Tengah ditunda. Hal ini dipastikan setelah Pemkab Bengkulu Tengah mendapatkan informasi langsung dari Sekretariat Negara (Setneg).

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkulu Tengah, Drs. Hendri Donal, SH, MH membenarkan penundangan kunjungan RI 1 ke Kabupaten Bengkulu Tengah. 

Penundaan ini disebabkan dari tanggal 12 - 22 Januari, Presiden Prabowo akan melakukan dinas ke luar negeri.

“Iya ada penundaan terkait kunjungan Presiden ke Kabupaten Bengkulu Tengah. Sebab Presiden ada tugas ke luar negeri. Terkait kapan tanggal pasti Presiden RI ke Bengkulu Tengah, kami masih menunggu konfirmasi lanjutan dari Setneg,” jelas Hendri.

BACA JUGA:Tunggakan Tagihan Pelanggan Air Perumda Tirta Rafflesia Tersisa Rp 283 Juta

BACA JUGA:Siapkan Anggaran Rp 19,9 Miliar, Pemasangan Sambungan Rumah Gratis Berlanjut

Hendri Donal mengatakan Pemkab Bengkulu Tengah sangat berharap Presiden jadi berkunjung ke Kabupaten Bengkulu Tengah. Kalau terkait penundaan atau perubahan jadwal merupakan hal yang biasa. Tetapi pihaknya tetap berharap Presiden RI tetap melakukan kunjungan ke kabupaten ini.

“Kalau adanya penundaan atau perubahan jadwal merupakan hal yang biasa. Sebab Presiden sangat banyak agendanya. Tetapi kita berharap kunjungan Presiden ke Kabupaten Bengkulu Tengah tetap jadi meskipun ada penundaan,” harap Hendri.

Untuk diketahui, awalnya kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Bengkulu Tengah dijadwalkan pada tanggal 15 Januari 2025. 

Kedatangan Presiden ke Kabupaten Bengkulu Tengah untuk melaksanakan ground breaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pekerjaan pembangunan RSUD Kabupaten Bengkulu Tengah.

BACA JUGA:Dishub Tambah Potensi PAD, Kendaraan Roda 6 Dipungut Retribusi

BACA JUGA:Portal dan Gembok Dirusak Pengunjukrasa, PT DSJ Lapor ke Polres Kaur

Tahun ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bengkulu Tengah mendapatkan kucuran bantuan dana sebesar Rp 171 miliar. 

Dari Rp 171 miliar yang akan diterima, Rp 150 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp 21 miliar untuk pembelian perlengkapan serta alat kesehatan (Alkes).