Jembatan Desa Surau Mendesak Untuk Diperbaiki, Besi Pembatas Jembatan Sudah Copot Ancam Keselamatan Warga

RUSAK: Jembatan yang berada di Desa Surau besi pembatasnya sudah tidak ada lagi.-foto: jeri/koranrb.id-

KORANRB.ID - Kondisi jembatan yang berada di Desa Surau Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah mengkhawatirkan. Besi pembatas jembatan sudah tidak ada lagi, dan sangat mengancam keselamatan warga yang kerap melewati jembatan tersebut.

Salah seorang warga, Dedi Damhudi menjelaskan, hilangnya besi pembatas jembatan tersebut dikarenakan terjangan air sungai yang kerap kali meluap apabila air hujan dengan intensitas tinggi melanda Bengkulu Tengah. 

Tak hanya besi pembatas yang telah hilang, beberapa papan lantai jembatan sudah mengalami lapuk dan bolong.

Warga setempat meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Tengah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) segera memperbaiki jembatan tersebut. 

BACA JUGA:Pembangunan Jembatan Desa Penanding Terancam Batal, Terdampak Refocusing Anggaran

BACA JUGA:Sopir Mengantuk, Truk Mobil Ekspedisi SiCepat Terguling, 2000 Paket Sicepat Dievakuasi

“Kami berharap Pemkab Bengkulu Tengah bisa memperbaiki jembatan tersebut. Sebab apabila tetap dibiarkan seperti itu, bukan tak mungkin nanti akan memakan korban, warga atau pengendara jatuh ke aliran sungai,” katanya.

Di sisi lain, perbaikan jembatan tersebut juga sudah seharusnya dilakukan. Jangan sampai jembatan sudah putus baru ada tindakan. Permintaan ini disampaikan warga karena jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya Desa Surau. 

Jika jembatan tersebut putus, bukan tak mungkin aktivitas masyarakat sehari-hari akan terganggu.

“Jembatan tersebut merupakan akses penting bagi warga Desa Surau. Apalagi akses jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya warga Desa Surau dan sekitarnya,” jelas Dedi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah, ST, MT mengungkapkan, saat ini pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait pekerjaan fisik. 

BACA JUGA:Amankan Banyak Dokumen, Usai Geledah Kantor PUPR-P Lebong, Jaksa Beralih ke Kantor BKD

BACA JUGA:Soal Larangan Beli Gas 3 Kg Eceran, Begini Realisasinya di Kepahiang

Hal ini dikarenakan adanya refocusing anggaran yang diminta oleh pemerintah pusat. Dapat dipastikan setiap kegiatan pasti akan terdampak terhadap refocusing yang akan dilakukan, salah satunya pekerjaan fisik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan