Ketua DPRD Sonti : Sekolah Nyaman dan Bebas dari Kekerasan Anak

Reporter: Tri Shandy Ramadani |

Editor: RD Putra |

Minggu , 10 Dec 2023 - 22:38

Ketua DPRD Bengkulu Utara, Sonti Bakara --

Ia menegaskan jika kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang 2023 ini tidak boleh terulang lagi menimpa anak-anak di BU. Sehingga semua pihak terutama pemerintah harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman pada anak selama menempuh pendidikan.

“DPRD BU juga mendukung sekolah-sekolah untuk memberikan fasilitas pengawasan pada siswa selama di sekolah, terutama saat siswa berinteraksi satu sama lain di lingkungan sekolah diluar jam mengajar,” terangnya.

Selain menciptakan lingkungan yang aman, saat ini seluruh siswa termasuk siswa SMP bahkan SD sudah sangat tidak asing dengan smartphone.

Smartphone yang harusnya berdampak positif ini tak jarang justru berdampak negatif jika siswa jika memang tidak diarahkan oleh orangtua dan guru.

Penggunaan Smartphone membuat siswa mendapatkan tontonan yang belum tentu sesuai dengan usia dan bahkan tidak mengandung unsur pendidikan didalamnya.

Mirisnya lagi, hal ini kerap ditiru oleh siswa bahkan dibagikan di media sosial yang bisa membuat dampak buruk bagi anak maupun siswa tersebut.

“Sedangkan tontonan yang ada di media sosial tersebut terkadang mengandung kekerasan yang ditiru oleh siswa,” terangnya.

Sehingga Ia meminta jika pengawasan dan bimbingan bukan hanya dilakukan oleh sekolah namun juga menjadi tanggung jawab orangtua.

Sehingga orangtua juga memberikan penjelasan pada anak terkait dengan tontonan yang memang layak bagi anak atau siswa seusia pelajar.

Sehingga selain memberikan fasilitas smartphone bagi siswa, orangtua juga diminta memberikan penjelasan pada anak.

Selain guru akan tetap melakukan pengawasan pada siswa selama di sekolah.

“Sehingga antara orangtua dan guru bekerjasama dalam melakukan pengawasan dan memberikan pendidikan pada siswa maupun anak,” terangnya.

Ia mengakui jika saat ini smartphone juga membawa dampak positif bagi anak terutama dalam pendidikan.

ketua dprd sonti : sekolah nyaman dan bebas dari kekerasan anak                            arga makmur, koranrb.id – sepanjang 2023 ini bengkulu utara (bu) memang dihebohkan dengan kasus kekerasan pada siswa bengkulu utara. bukan hanya kekerasan fisik antar siswa yang terjadi dan menjadi sorotan masyarakat belakangan ini.
namun juga terjadinya kasus kekerasan seksual yang terjadi pada murid sd yang sempat menghebohkan hingga menjadi salah satu sebab turunnya menteri soal ke bu.
baca juga:dewan bengkulu utara dukung peningkatan akses jalan masyarakat 
hal ini juga menjadi perhatian pemerintah dan dprd bu hingga melakukan berbagai pengetatan dan pengawasan di sekolah.
termasuk meminta sekolah untuk memperketat kegiatan non akademik di sekolah dengan penerapan pengawasan yang ketat untuk memastikan kenyamanan dan keamanan siswa dalam beraktifitas.
ketua dprd bu sonti bakara, sh menyoroti hal tersebut. ia menegaskan lingkungan pendidikan merupakan tempat kedua bagi anak setelah rumah tangga.
baca juga: di akhir masa jabatan, dewan pastikan kawal pembangunan 
sehingga pemerintah harus benar-benar memastikan jika lingkungan pendidikan merupakan tempat yang aman bagi siswa dalam beraktivitas terutama dalam menempuh pendidikan.
“maka menciptakan sekolah yang nyaman untuk belajar bagi anak itu penting. namun juga tak kalah penting menciptakan sekolah yang aman bagi anak untuk beraktifitas,” terangnya.
baca juga:jelang akhir tahun, dewan soroti pekerjaan fisik 
siswa yang datang ke sekolah tak melulu datang dan belajar, namun juga ada waktu-waktu dimana anak berinteraksi dengan rekan sesama sekolahnya masing-masing.
hal ini juga harus menjadi sorotan sekolah terutama guru sehingga tidak ada kegiatan yang menjurus pada kekerasan pada siswa.
baca juga:bentuk pansus, dewan bedah raperda perangkat desa 
“sekolah harus menjaga tempat yang aman. saat berada di sekolah, tentunya para guru adalah orangtua bagi murid tersebut yang harus menciptakan rasa aman bagi siswa,” terangnya.
ia menegaskan jika kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang 2023 ini tidak boleh terulang lagi menimpa anak-anak di bu. sehingga semua pihak terutama pemerintah harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman pada anak selama menempuh pendidikan.
“dprd bu juga mendukung sekolah-sekolah untuk memberikan fasilitas pengawasan pada siswa selama di sekolah, terutama saat siswa berinteraksi satu sama lain di lingkungan sekolah diluar jam mengajar,” terangnya.
selain menciptakan lingkungan yang aman, saat ini seluruh siswa termasuk siswa smp bahkan sd sudah sangat tidak asing dengan smartphone.
baca juga:dewan minta kasus hiv/aids jadi perhatian serius
smartphone yang harusnya berdampak positif ini tak jarang justru berdampak negatif jika siswa jika memang tidak diarahkan oleh orangtua dan guru.    
penggunaan smartphone membuat siswa mendapatkan tontonan yang belum tentu sesuai dengan usia dan bahkan tidak mengandung unsur pendidikan didalamnya.
mirisnya lagi, hal ini kerap ditiru oleh siswa bahkan dibagikan di media sosial yang bisa membuat dampak buruk bagi anak maupun siswa tersebut.
“sedangkan tontonan yang ada di media sosial tersebut terkadang mengandung kekerasan yang ditiru oleh siswa,” terangnya.
sehingga ia meminta jika pengawasan dan bimbingan bukan hanya dilakukan oleh sekolah namun juga menjadi tanggung jawab orangtua.
sehingga orangtua juga memberikan penjelasan pada anak terkait dengan tontonan yang memang layak bagi anak atau siswa seusia pelajar.
sehingga selain memberikan fasilitas smartphone bagi siswa, orangtua juga diminta memberikan penjelasan pada anak.
baca juga:gaji bupati dan dewan terancam tak dibayar, juga dana insentif daerah 
selain guru akan tetap melakukan pengawasan pada siswa selama di sekolah.
“sehingga antara orangtua dan guru bekerjasama dalam melakukan pengawasan dan memberikan pendidikan pada siswa maupun anak,” terangnya.
ia mengakui jika saat ini smartphone juga membawa dampak positif bagi anak terutama dalam pendidikan.
apalagi saat ini sekolah-sekolah di bu sudah mengedepankan sistem pelaksanaan pendidikan berbasis informasi dan teknologi.
“nmaun seiring dengan itu, maka pengawasan harus diperketat. orangtua dan guru harus proaktif dalam memberikan penjelasan pada murid,” pungkas sonti. (qia/adv)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu Senin, 11 Desember 2023

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan