Penyakit Ngorok dan Jembrana Masih Ditemukan di Bengkulu Tengah

Wabah penyakit ngorok dan jembrana hingga saat ini masih ditemukan di Kabupaten Bengkulu Tengah. --
BENTENG, KORANRB.ID - Wabah penyakit ngorok dan jembrana hingga saat ini masih ditemukan di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Dampak dari penyakit ngorok dan jembrana ini, adalah yang kerap membuat hewan ternak mati mendadak dengan kondisi mulut berbusa.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Bengkulu Tengah, Helmi Yuliandri mengungkapkan, meskipun penyakit mulut dan kuku (PMK) tak ditemukan di Kabupaten Bengkulu Tengah, namun penyakit ngorok dan jembrana masih ditemukan dibeberapa wilayah.
Distan memastikan, sulitnya pengendalian wabah penyakti di Kabupaten Bengkulu Tengah ini diakibatkan proses peternakan yang dilepas liar, sehingga rentan terkena penyakit.
BACA JUGA:150 Vaksin PMK Kurang, Disperkan Lebong Butuh Tambahan
BACA JUGA:Ternyata Ini 5 Alasan Kuda Nil Termasuk Hewan Semi Akuatik
"Susahnya pengendalian ini karena memang peternak di Kabupaten Bengkulu Tengah melepaskan hewan ternaknya. Ini yang membuat wabah ini semakin menyebar di Bengkulu Tengah. Sapi dan kerbau ini daya jelajahnya lumayan luas, sehingga potensi tertular penyakit cukup besar," sampainya.
Maka dari itu, Helmi meminta kepada seluruh peternak di Kabupaten Bengkulu Tengah untuk tidak melepaskan hewan ternaknya dan harus mengandangkan hewan ternaknya.
Semua ini dilakukan agar lebih aman dan mudah diberikan penanganan jika terjangkit penyakit.
Disisi lain, perawatan kandang dan kebersihan kandang hewan ternak juga harus menjadi perhatian para peternak. Agar hewan ternak tak terjangkit wabah virus ngorok ataupun jembrana.
BACA JUGA:Punya Ribuan Otot! Berikut 5 Fakta Unik Belalai Gajah
BACA JUGA:Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Satgas Yonif 144/JY di Sekolah Perbatasan
"Jika terjangkit wabah, seperti PMK, jembrana atau ngorok, kita sudah tahu, koloninya dimana saja, itu mempermudah kita untuk melakukan lokalisir penyakit dan melakukan penyembuhan," Pungkasnya.