Ditertibkan Setelah Lebaran, Begini Tanggapan PKL Pasar Panorama

Reporter: Leo Ferda Dinata |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 22 Mar 2025 - 23:35

PADAT: Lalu lintas di kawasan Pasar Panorama dipadati kendaraan sepeda motor nampak macet karena jalan semakin sempit digunakan PKL berjualan. LEO FERDA DINATA/RB--

Sejak memasuki hari ke-15 Ramadan, jumlah lapak yang menawarkan kue-kue khas terus bertambah.

Pantauan RB di lapangan menunjukkan berbagai jenis kue dan camilan khas lebaran mulai memenuhi lapak-lapak pedagang.

Kue-kue yang dijual bervariasi, mulai dari yang bertekstur renyah hingga lembut, dengan aneka rasa yang menggugah selera.

Tidak hanya kue kering, beberapa pedagang juga menjual camilan tradisional yang biasa disajikan saat Lebaran, seperti keripik, camilan manis, serta berbagai jajanan ringan lainnya.

Rina (42), salah satu pedagang di Pasar Panorama, mengatakan bahwa peningkatan jumlah pembeli mulai terlihat sejak memasuki 10 hari terakhir Ramadan.

"Kalau pertengahan puasa masih kurang ramai, tapi sekarang sudah mulai ramai. Karena sudah measuki 10 hari terakhir Ramadan," katanya, pada RB, Sabtu, 22 Maret 2025.

Sementara itu, seorang pembeli, Daniah (35), mengatakan membuat kue sendiri membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

"Lebih praktis beli saja, apalagi sekarang banyak pilihan dan harganya juga bervariasi. Jadi tinggal pilih sesuai selera dan anggaran," ujarnya.

Harga kue di pasar juga beragam, tergantung jenis dan kemasannya. Beberapa pedagang menawarkan paket kue dalam toples, sementara yang lain menjual dalam kemasan plastik kecil sampai besar.

Meski harga mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun lalu, para pembeli tetap antusias untuk berbelanja.

ditertibkan setelah lebaran, begini tanggapan pkl pasar panorama                            koranrb.id – pedagang kaki lima (pkl) yang berjualan di bahu jalan kawasan pasar panorama akan dilakukan penertiban setelah lebaran 2025. 
langkah ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di kawasan pasar tersebut. 
para pedagang yang sehari-hari mencari nafkah di lokasi tersebut mengaku khawatir kehilangan pelanggan jika mereka harus dipindahkan ke lokasi lain. 
seorang pedagang sayur, zainal (43), merasa kebijakan ini akan menyulitkannya. 
"kalau kami harus pindah ke dalam pasar atau ke tempat lain, belum tentu pelanggan mau datang. kalau dipindah bisa saja penghasilan kami berkurang drastis," ujarnya. 
baca juga:posko pengaduan thr dibuka serentak besok
baca juga:reses, rizkan terima keluhan warga soal lpg 3 kg langka 
senada dengan itu, pedagang ikan, rahmat (43) juga mengeluhkan rencana penertiban tersebut. 
ia menilai pemerintah seharusnya mencari solusi yang tidak merugikan para pedagang kecil. 
"kami tidak menolak aturan, tapi tolong dipikirkan juga nasib kami. jangan hanya main gusur, tapi kasih solusi yang jelas. kalau tempat pengganti tidak strategis, bagaimana kami bisa tetap berjualan" katanya.  
selain itu, pedagang cabai, lita (36), juga mengaku pasrah tetapi berharap ada solusi yang baik. 
"kami di sini hanya mencari nafkah. kalau memang dilarang, saya harap pemerintah memberi solusi yang pas agar kami tetap bisa berjualan dan jualan kami juga tidak sepi," katanya.
baca juga:matangkan persiapan alur mudik, pemprov batasi lalu lintas kendaraan
baca juga:bkhit sidak pelabuhan pulau baai, cegah penyebaran hama dan penyakit
sementara itu, banyak pengendara dan pengguna jalan menyambut baik rencana penertiban ini. 
seorang pengemudi motor, ahmad (38), mengaku sering mengalami keterlambatan akibat kemacetan di kawasan pasar panorama.
"setiap hari saya lewat sini, karena dekat dengan rumah saya, dari pada lewat jalan, agak jauh, tapi masalahnya kalau lewat sini sering macet," katanya.
di sisi lain, seorang ibu rumah tangga (irt), lina (37) merasa terbantu dengan keberadaan pkl, namun juga mengakui dampak negatifnya.
baca juga:bkhit sidak pelabuhan pulau baai, cegah penyebaran hama dan penyakit
baca juga:jalin silaturahmi, pemkot bengkulu buka puasa bersama ketua dpd ri dan insan pers
"sebagai pembeli, saya senang karena banyak pilihan dan lebih mudah belanja. tapi kalau terlalu banyak yang berjualan di jalan, jadi susah lewat. saya harap pemerintah menata ulang pasar tanpa merugikan pedagang," ujarnya.
para pengguna jalan dan pedagang berharap agar langkah ini dilakukan dengan adil dan tidak hanya menggusur tanpa solusi yang jelas.
sebagai informasi, wakil gubernur bengkulu mian telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada rabu, 19 maret 2025 lalu di pasar panorama.
sidak dilakukan, karena banyaknya keluhan dari pengendara dan masyarakat mengenai kemacetan yang semakin parah di kawasan tersebut, apalagi selama bulan ramadan.
keberadaan pkl yang memenuhi badan jalan menjadi penyebab utama penyempitan jalur, terutama pada pagi dan sore hari.
namun, karena menjelang lebaran, pemerintah masih memberikan toleransi mengingat meningkatnya aktivitas jual beli yang berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat.
meski demikian, setelah lebaran, pemerintah memastikan akan mengambil tindakan tegas guna mengembalikan ketertiban lalu lintas di kawasan pasar. 
//pasar panorama dipadati pedagang kue lebaran
menjelang hari raya idul fitri, pasar panorama kota bengkulu semakin ramai dengan pedagang yang menjual berbagai macam kue lebaran. 
sejak memasuki hari ke-15 ramadan, jumlah lapak yang menawarkan kue-kue khas terus bertambah. 
pantauan rb di lapangan menunjukkan berbagai jenis kue dan camilan khas lebaran mulai memenuhi lapak-lapak pedagang. 
kue-kue yang dijual bervariasi, mulai dari yang bertekstur renyah hingga lembut, dengan aneka rasa yang menggugah selera. 
tidak hanya kue kering, beberapa pedagang juga menjual camilan tradisional yang biasa disajikan saat lebaran, seperti keripik, camilan manis, serta berbagai jajanan ringan lainnya.  
rina (42), salah satu pedagang di pasar panorama, mengatakan bahwa peningkatan jumlah pembeli mulai terlihat sejak memasuki 10 hari terakhir ramadan. 
"kalau pertengahan puasa masih kurang ramai, tapi sekarang sudah mulai ramai. karena sudah measuki 10 hari terakhir ramadan," katanya, pada rb, sabtu, 22 maret 2025.
sementara itu, seorang pembeli, daniah (35), mengatakan membuat kue sendiri membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.
"lebih praktis beli saja, apalagi sekarang banyak pilihan dan harganya juga bervariasi. jadi tinggal pilih sesuai selera dan anggaran," ujarnya.  
harga kue di pasar juga beragam, tergantung jenis dan kemasannya. beberapa pedagang menawarkan paket kue dalam toples, sementara yang lain menjual dalam kemasan plastik kecil sampai besar.
meski harga mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun lalu, para pembeli tetap antusias untuk berbelanja.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 23 Maret 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan