PKL di Sepanjang Pasar Pagi Kepahiang Coba Kembali Direlokasi, Berhasil?

KORANRB.ID - Untuk kesekian kalinya, Pemkab Kepahiang kembali mencoba lakukan relokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL), di Pasar Pagi yang biasa mangkal di sepanjang Jalan A. Solihin Pasar Kepahiang. 

Rancangannya, tak kurang 100 PKL sesuai pendataan awal yang dilakukan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kepahiang akan direlokasi ke bagian dalam Pasar Untuk kesekian kalinya,

Pemkab Kepahiang kembali mencoba lakukan relokasi para Pedagang Kaki Lima (PKL). Keinginan Pemkab melakukan penertiban terhadap PKL di kawasan Pasar Pagi ini,

BACA JUGA:Membentuk Akar Rimpang! Berikut 5 Fakta Unik Tanaman Rose of Siam

BACA JUGA:Tahan Cuaca Ekstrem! Berikut 5 Kucing Liar yang Hidup di Pegunungan

sejatinya bukanlah kali pertama. Selama ini, sudah berulang kali penertiban dan upaya relokasi coba dilakukan terhadap PKL di Pasar Pagi. 

Namun, PKL tetap bertahan menjajakan lapak dagangannya di sepanjang badan jalan jalan dan trotoar Jalan A. Solihin Pasar Pagi. Jika berjalan lancar, 

mereka nantinya, akan menempati sejumlah los di bagian dalam pasar yang memang dalam kondisi kosong. Di sini, tak kurang 148 los dalam keadaan kosong sudah ditinggalkan pedagang. 

Dirancang, relokasi mulai berjalan setelah hari raya Idul Fitri 1446 nanti.

BACA JUGA:Baru 50 Desa di Kabupaten Kaur Ajukan Pencairan DD Tahap I

BACA JUGA:Mantan Direktur RSUD HD Manna Pastikan Minta Bebas, 2 Terdakwa Lain hanya Minta Keringanan

Sebagai 'pemanasan', selama ramadan ini petugas Satpol PP dan dinas terkait mulai menjalankan sosialisasi sekaligus melakukan penertiban terhadap PKL yang tetap nekat berdagang di sepanjang trotoar kawasan Pasar Kepahiang dan Tugu Taman Santoso. 

Bupati Kepahiang, H, Zurdi Nata, SIP meyakinkan nantinya semua PKL akan menempati los-los di bagian dalam Pasar Kepahiang yang sudah dalam keadaan kosong.

"Masih banyak los di dalam kosong, nanti kita arahkan PKL ke sana. Karena memang secara aturan, badan jalan dan trotoar itu ada peruntukannya. Bukan untuk PKL," kata Nata.