Menteri Ekonomi ASEAN Bertemu, Bahas Kebijakan Tarif AS

PERTEMUAN: Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso menghadiri pertemuan spesial para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) secara virtual di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.-foto: kemendag.go.id/koranrb.id-
KORANRB.ID - Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso menyampaikan, Indonesia berkomitmen untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi, merespons penerapan tarif unilateral Amerika Serikat (AS). Pemerintah Indonesia memilih pendekatan ini untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Menurut Mendag, pemberian tarif balasan akan mengeskalasi situasi dan hanya akan merugikan masyarakat serta negara-negara yang terlibat.
Pernyataan dimaksud disampaikan Mendag RI di Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN (Special ASEAN Economic Minister Meeting).
Pertemuan yang dilaksanakan secara daring pada Kamis, 10 April 2025, membahas kebijakan tarif baru AS. Kebijakan tersebut diumumkan Presiden AS pada 2 April 2025 yang kemudian ditangguhkan implementasinya oleh Pemerintah AS pada 9 April 2025.
“Indonesia tetap berkomitmen penuh untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi demimencari solusi saling menguntungkan. Indonesia juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk industri dalam negeri, asosiasi perdagangan, pakar ekonomi, dan organisasi perdagangan internasional untuk membangun posisi negosiasi yang komprehensif dan terpadu,” kata Mendag dalam pertemuan tersebut dilansir dari laman kemendag.go.id.
BACA JUGA:Maret, Indeks Harga Konsumen Alami Inflasi Sebesar 1,65 Persen
BACA JUGA: Lengkapi Perizinan UMKM: Akses Permodalan dan Pengajuan Program Bantuan Pemerintah
Ia turut memberikan masukan terkait sikap yang dapat diambil ASEAN sebagai satu kawasan yang solid. Menurutnya, ASEAN harus merespons ancaman dari berbagai hambatan perdagangan dengan tepat.
Untuk itu, Mendag menyarankan agar respons ASEAN berfokus pada upaya membangun kepercayaan diri tiap negara anggota, baik dari sudut pandang domestik maupun sebagai kawasan.
Beberapa upaya yang disampaikan Mendag RI terkait tarif unilateral AS adalah pertama, menghindari tindakan retaliasi atau proteksionis. Selanjutnya, memperkuat komitmen ASEAN terhadap keterbukaan melalui reformasi nasional dan koordinasi regional.
Upaya ketiga, memastikan ASEAN menolak kesepakatan bilateral yangberpotensimengikis persatuanantarnegara anggota. Berikutnya, terus mengupayakan kerja sama dengan semua mitra dagang ASEAN, termasuk memaksimalkan implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
“Indonesia mendukung hubungan ekonomi ASEAN-AS yang lebih kuat. Hal ini harus dapat kita lakukan dari posisi yang koheren secara regional dan secara strategis otonom. Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang baik di antara negara ASEAN, suara ASEAN akan didengar dan dipertimbangkan, sebagaimana pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan ke Malaysia beberapa waktu yang lalu untuk mendukung ASEAN 2025 yang diketuai Malaysia,” papar Mendag.
Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN menghasilkan Pernyataan Bersama Para Menteri Ekonomi ASEAN. Para Menteri menyampaikan keinginan bersama untuk menjalin dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS terkait masalah-masalah perdagangan.
Komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan. Dengan semangat tersebut, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan.