16 Koperasi Merah Putih akan Gandeng Perbankan, Difasilitasi Pemkab Perkuat Modal

BENTUK: Musyawarah pembentukan koperasi merah putih di Desa Jeranglah Rendah Kecamatan Manna.--Foto: Rio Agustian. Koranrb.Id
KOTA MANNA,KORANRB.ID - Dinas Perdagangan Bengkulu Selatan berkomitmen pembentukan koperasi merah putih di tingkat desa akan berjalan sesuai dengan arahan pemerintah pusat.
Bahkan Pemkab Bengkulu Selatan siap menjembatani koperasi merah putih di desa/kelurahan berkolaborasi dengan perbankan.
Disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Bengkulu Selatan, Binagransyah, pembentukan koperasi merah putih di Bengkulu Selatan berjalan baik dengan dukungan pemerintah desa.
Saat ini tercatat 16 desa di Bengkulu Selatan yang berhasil membentuk koperasi merah putih.
Pembentukan 16 koperasi merah putih ini tidak bersifat top-down, melainkan melalui musyawarah desa yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat.
"Bengkulu Selatan ada 142 desa, sebanyak 16 desa diantaranya sudah membentuk koperasi merah putih. Setiap hari rata-rata ada empat hingga enam desa yang melaksanakan musyawarah pembentukan koperasi," kata Binaragansyah.
BACA JUGA:Kredit Wanprestasi, Bank Bengkulu Gugat Pasutri ke PN Tais
BACA JUGA:Kejari Kaur Kembali Surati Dewan Mangkir, Penjelasan Kasi Pidsus Bobbi
Dia menjelaskan, keberadaan koperasi merah putih memiliki banyak manfaat, khususnya dalam upaya memutus mata rantai ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman online ilegal dan praktik rentenir yang selama ini membebani ekonomi warga desa.
"Koperasi ini akan menjadi solusi nyata agar warga tidak lagi terjerat pinjol atau rentenir yang memberatkan. Sebaliknya, mereka bisa mengakses pembiayaan yang aman, transparan, dan berbasis gotong royong," jelasnya.
Selain sebagai lembaga keuangan mikro yang sehat, koperasi merah putih juga diarahkan menjadi motor penggerak ekonomi desa.
Tidak hanya bergerak dalam bidang simpan pinjam, koperasi ini juga bisa menjalankan unit usaha produktif seperti penyediaan sarana pertanian dan peternakan, pengelolaan hasil panen, distribusi kebutuhan pokok, hingga pengembangan UMKM.
"Melalui koperasi, para petani dan peternak bisa mendapatkan akses alat, bibit, dan pakan dengan harga terjangkau, tanpa tekanan pasar atau permainan tengkulak. Bahkan, koperasi juga bisa membeli hasil panen warga dengan harga yang lebih stabil dan menguntungkan," lanjut Binaragansyah.
Untuk memperkuat kelembagaan dan keberlanjutan koperasi, Pemkab Bengkulu Selatan akan menggandeng perbankan. Terutama bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).