Tambang Emas PT.ESDMU Buat Masyarakat Tak Berdaya, Diduga Sudah Babat Hutan

Desa Giri Nanto Kabupaten Seluma yang berbatasan langsung dengan Bukit Sanggul yang bakal menjadi kawasan pertambangan PT. ESDMU.--reno/rb
“Kalau basecampnya di perbatasan Bengkulu - Palembang, mereka masih di wilayah Pasemah Air Keruh. Kalau di Ulu Talo belum ada, mereka masuk lewat Pasema Air Keruh,” terangnya.
Dari beberapa informasi yang Zulmanto terima, tidak hanya pendirian basecamp saja, melainkan adanya dugaan aktivitas pemababatan hutan meskipun diketahui saat ini PT. ESDMU tersebut belum mengantongi rekomendasi Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan (PPKH) dari Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE.
BACA JUGA:Serapan Anggaran Pemkab Mukomuko Baru 30 Persen, OPD Diminta Bergerak Cepat
BACA JUGA:Koperasi Merah Putih Mukomuko Siap Gairahkan Ekonomi Desa, Masing-masing Dapat Rp3 Miliar
Sementara itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, Teuku Zulkarnain menegaskan bahwa hal tersebut tidak semestinya dilakukan, sebab PT. ESDMU belum mendapatkan PPKH dari kepala daerah.
“Meskipun mereka mendirikan atau masuk dari daerah lain tentunya lokasinya nantikan itu di Bengkulu, harus ikuti aturannya,” terangnya.
Teuku menjelaskan bahwa, saat ini Gubernur Bengkulu tengah mengkaji secara keseluruhan atas hal tersebut sehingga PT. ESDMU tidak bisa serta merta melakukan eksplorasi tanpa didasari rekomendasi dari kepala daerah.
“Bersabarlah, saat inikan sedang dikaji dan mau mendengarkan seluruh masukan dari masyarakat, Gubernur kita mau terang benerang,” terangnya.
BACA JUGA:Gaji ke-13 ASN dan Pensiunan di Mukomuko Mulai Dibayarkan, Rp 16 Miliar Disiapkan
BACA JUGA:Sempat Kosong, Disperkan Lebong Tambah 800 Dosis Vaksin HPR
Terpisah, Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE membeberkan bahwa saat ini belum mengeluarkan PPKH untuk PT. ESDM lantaran ingin menyelaraskan dengan keinginan masyarakat, sebab adanya kawasan pertambangan di Bukit Sanggul tersebut harus dipertimbangkan dengan matang.
“Tentu kita ingin pelajari betul-betul secara utuh, kita tidak mau setelah ada persetujuan dari Pemda kemudian muncul masalah-masalah,” beber Helmi.
Untuk itu, Helmi menyebutkan saat ini Pemprov Bengkulu ingin mendengarkan seluruh masukan dari berbagai elemen agar selaras untuk membuat kebijakan.
Direktur PT. ESDM, Herman Hidayat menyayangkan adanya suara-suara sumbang alias adanya berbagai penolakan dengan adanya pertambangan emas di kawasan Bukit Sanggul tersebut.
“Saya baca berita ada berbagai penolakan dari mahasiswa dan lainnya, sebenarnya kita sangat menyayangkan hal itu, karena Bengkulu ini memiliki potensi yang besar,” terangnya.