Banyak Pelajaran Usai Dibantai Jepang: Timnas Tatap Round 4 Kualifikasi Piala Dunia

TIMNAS: Pelajaran berharga diperoleh Timnas usai dibantai Jepang dilaga terakhir kualifikasi round 3 zona Asia--Foto: PSSI.Koranrb.Id

KORANRB.ID-LUPAKAN segera kekalahan telak Timnas Indonesia atas Jepang di laga terakhir kualifikasi round 3 zona asia Piala Dunia 2026 zona Asia. 

Kalah segalanya, membuat Jepang yang sejatinya tak menurunkan kekuatan penuh tetap saja mampu menguasai pertandingan secara mutlak. 

Catatan statistik menunjukkan, ada di mana level Timnas Indonesia. Sama sekali tak mampu melakukan percobaan tembakan ke gawang lawan, memberikan pelajaran berharga bagi skuat Patrick Kluivert bagaimana menghadapi lawan dengan level permainan jauh di atas. 

Bermain di Stadion Suita, Osaka, Jepang, gawang Timnas Indonesia dibobol sampai 6 kali masing-masing oleh Daichi Kamada (15’, 45+6), Takefusa Kubo (19’), Ryoya Morishita (55’), Shuto Machino (58’), dan Mao Hosoya (80’). 

Setidaknya, ada beberapa catatan yang bisa menjadi bahan evaluasi bagi tim pelatih. Lini belakang misalnya, penempatan Mees Hilgers sebagai pemain termahal Timnas saat ini sejak kick off justru menjadi titik lemah. 

Mees, dianggap belum padu jika mesti bermain dengan Jay Idzes, dan Justin Hubner. Kekuatan Mees saat menjaga sisi pertahanan saat bermain di eredivisie Belanda tetap tak terlihat.  

Lini pertahanan Timnas masih lebih terjaga, dengan trio Rizky Ridho diantara Jay dan Justin. Mees Hilgers masih terlihat kesulitan. 

BACA JUGA:5 Sepeda Motor Listrik Honda, Mulai dari 7 Jutaan Hingga Rp 150 jutaan

BACA JUGA:Tantang Langsung Toyota Yaris Cross! Berikut Spesifikasi Honda HR-V Hybrid

Ia tampaknya kurang cocok dengan formasi tiga bek yang diterapkan di Timnas Indonesia.

Yance Sayuri tak maksimal jika dipaksa bermain di sisi kanan. Ia menjadi lebih berbahaya, jika bermain di posisi utamanya yakni sektor kiri. 

Ia terpaksa diganti ke kanan oleh pelatih Patrick Kluivert karena Kevin Diks dan Yakob Sayuri cedera di babak pertama.

Karena bermain di posisi yang bukan aslinya, Yance akhirnya kesulitan. Mees Hilgers beberapa kali mencoba membackup, namun hal tersebut membuat lini pertahanan Garuda semakin rapuh.

Lalu, memang ada perbedaan level dan kualitas kedua tim sangat jauh. Secara individu, para pemain samurai blue yang memang sudah malang melintang di tim-tim utama liga besar eropa kelasnya masih di atas.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan