Warga di 7 Kecamatan Bengkulu Selatan Masih Ada yang BAB Sembarang
BEBAS: Pemberian sertifikat Kecamatan bebas buang air besar oleh Wakil Bupati BS H Rifai Tajuddin di desa Tanggo Raso Kecamatan Pino Raya belum lama ini--RIO/RB
KOTA MANNA, KORANRB.ID - Dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) masih ada tujuh kecamatan belum 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau bebas BAB sembarangan. Sedangkan empat kecamatan sudahmasuk 100 persen ODF.
Kepala Dinkes BS Didi Ruslan mengatakan, data tahun 2022 persentase kecamatan ODF sebesar 51 persen. Kemudian, per Desember 2023 mengalami peningkatan sebesar 72,8 persen.
Masih Didi, berbagai upaya mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat telah dilakukan oleh Pemkab BS. Melalui pemberdayaan masyarakat dengan memberikan pemahaman akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Diantaranya adalah dengan tidak buang air besar sembarangan.
BACA JUGA:Mahasiswa Berprestasi Terima Beasiswa Dari Gubernur
Kemudian membiasakan diri untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga yang menerapkan prinsip kehigienisan dalam pengolahannya. Serta terkait pengelolaan sampah dan limbah cair rumah tangga.
"Kelima pilar inilah yang menjadi prioritas kita dan sekaligus menjadi tantangan berat bagi kami Dinas Kesehatan terkait masalah sanitasi," terang Didi.
Untuk mendapatkan predikat Kabupaten BS maka persentase bebas ODF tahun 2024 mendatang harus 80 persen.
"Artinya PR kita masih banyak untuk mencapai angka tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk merubah perilaku dan kebiasaan kita dari buang air besar sembarangan," tambah Didi.
Wabup BS H. Rifa'i Tajuddin, S.Sos menambahkan, pentingnya deklarasi ODF sebagai komitmen bersama untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih di masyarakat.
BACA JUGA:Cegah Kekosongan Obat, RSUD MM Gandeng Kimia Farma
Dengan Deklarasi ini, menurut Wabup menjadi tolak ukur Pemkab BS untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan Pemerintah Daerah dalam merubah perilaku masyarakatnya. Utamanya dari yang tidak sehat menjadi perilaku hidup sehat dan bersih.
"Setiap tahun ada penilaiannya karena ini adalah program dari pusat. Oleh sebab itu, bagi kecamatan yang belum 100 persen ODF, mohon untuk diidentifikasi letak masalahnya. Lakukan terus sosialisasi dan edukasi ke masyarakat. Bila perlu dan bila juga itu memungkinkan Pemda akan fasilitasi untuk pembuatan jamban bagi masyarakat yang membutuhkan," tegas Wabup.
Wabup juga optimis, apabila hal ini disikapi dan ditindaklanjuti dengan baik, maka 100 persen dalam waktu dekat Kabupaten BS akan bebas dari BAB sembarangan.
"Kalau kita bersinergi dan saling bekerjasama, kita programkan dengan baik, dan jadikan ini sebagai skala prioritas di bidang kesehatan. Saya yakin kurang dari 3 tahun permasalahan BAB sembarangan ini akan tuntas di Bengkulu Selatan," pungkasnya.(tek)