Tambang Emas Seluma, Antara Keberlangsungan Hutan dan Pendapatan Daerah

Kawasan hutan Bukit Sanggul Kabupaten Seluma yang diwacanakan bakal menjadi kawasan tambang emas PT. ESDMU berada sekitar desa penyangga. --reno/rb
KORANRB.ID – Arah kebijakan Gubernur Bengkulu, H, Helmi Hasan, SE menentukan nasib masyarakat sekitar kawasan hutan Bukit Sanggul Kabupaten Seluma.
Termasuk masyarakat Provinsi Bengkulu. Antara keberlangsungan hutan dan pendapatan daerah untuk masyarakat Provinsi Bengkulu.
Setelah dikemukannya pendapat dari Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan yang ingin mengajak seluruh unsur berdialog tentang wacana pengelolaan kawasan hutan Bukit Sanggul Kabupaten Seluma menjadi tambang emas yang dikelola PT. Energi Swadaya Dinamika Muda (ESDMU).
Tentunya hal tersebut sangat dinantikan oleh seluruh unsur, termasuk Kepala Desa Giri Nanto, Zalmanto. Ia mengatakan bahwa ada beberapa hal yang ingin dibicarakan, sebab kawasan hutan Bukit Sanggul tersebut merupakan pondasi penopang penghidupan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Polemik PT ABS, Pansus DPRD Bengkulu Selatan Layangkan Surat Ketiga ke ATR BPN
“Kami ingin sekali bisa membahas bersama, semoga suara seperti kami bisa menjadi pertimbangan oleh Bapak Gubernur Helmi Hasan,” tutur Zalmanto.
Menurut Zalamanto, hampir sepenuhnya masyarakat Desa Giri Nanto menggantungan hidup dengan berkebun sawah yang airnya bersumber pada aliran sungai yang berasal dari kawasan Bukit Sanggul tersebut. Untuk itu dengan diubahnya kawasan hutan yang asri menjadi tambang.
“Kami harap apa yang kami khawatirkan dapat dirasakan sama Bapak Gubernur Helmi Hasan, agar dapat mencari solusi terbaik,” ungkap Zalmanto.
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu, Anjar Wahyu Wijaya menegaskan bahwa Gubernur Helmi Hasan, tidak bisa gegabah dalam mengambil kebijakan. Sebab kebijakan yang dihasilkan menentukan pengidupan masyarkat banyak hingga 30 tahun kedepan.
“Bagaiamana nasib masyarakat banyak ini, tentunya harus dipikirkan dengan baik, saham yang besar belum tentu setimpal dengan dampak yang akan dirasakan masyarakat,” kata Anjar.
BACA JUGA:Pencairan Gaji 13 dan TPP ASN Pemkab Bengkulu Tengah Tunggu Kondisi Keuangan Membaik
BACA JUGA:Meriahkan HUT Bengkulu Tengah ke 17, Dispusip Gelar Festival Literasi
Anjar juga mengapresiasi langka dari Gubernur Helmi dalam pengambilan kebijakan yang mengutamakan berdialog terlebih dahulu kepada seluruh unsur. Untuk itu ia berharap agar yang menjadi rekan dalam dialog tersebut merupakan orang yang tepat bukan orang yang pragmatis yang mementingkan keuntungan tanpa mempertimbangkan kehidupan masyarakat setempat.
“Kita ingin dialog tersebut benar-benar dengan orang yang tepat, agar kebijakan yang dihasilkan berkeadilan bukan semata-mata mencari keuntungan,” terangnya.