Anggaran Rp8 Miliar untuk Rehab 5 Jaringan Irigasi Mukomuko
PENGUKURAN: Jaringan irigasi yang memerlukan rehabilitasi untuk distribusi air ke sawah petani.--Foto: Distan Mukomuko.Koranrb.Id
MUKOMUKO,KORANRB.ID – Tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko kembali menerima anggaran dari Pemerintah Pusat sebesar Rp8 miliar.
Anggaran sejumlah tersebut untuk perbaikan 5 jaringan irigasi dengan total panjang kurang lebih 5 kilometer.
Lima titik irigasi perlu direhab karena selama ini dinilai tidak optimal dalam mengairi lahan sawah petani.
Koordinator Saprodi Alsintan dan Pembiayaan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, SP menyampaikan kegiatan pembangunan fisik irigasi ini akan dilaksanakan pada jadwal pengeringan irigasi akhir bulan Agustus atau awal September 2025.
“Dana ini bersumber dari pemerintah pusat melalui instruksi presiden (Inpres). Kami awalnya mengajukan sebanyak 23 lokasi rehabilitasi jaringan irigasi. Karena keterbatasan waktu dan pertimbangan teknis lainnya, yang dapat direalisasikan hanya 5 titik, maka dari itu anggaran yang turun hanya Rp8 miliar,” kata Dodi.
BACA JUGA:Penggunaan Tenaga Outsourcing Utamakan Setdakab dan DLH, Kontrak 6 Bulan
BACA JUGA:Lulus PPPK Tahap I Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru Akan Distop, Ini Penyebabnya
Dodi menceritakan, untuk mendapatkan anggaran tersebut melalui proses pengajuan yang cukup panjang.
Sebelumnya, Distan Mukomuko bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu terlebih dulu melakukan desk atau pembahasan dan verifikasi lapangan.
Setelah lengkap, barulah tim dari pusat turun langsung untuk meninjau lokasi yang diajukan.
Berdasarkan hasil survei, Kabupaten Mukomuko berhak menerima bantuan tersebut.
“Sekarang ini tinggal menunggu waktu pelaksanaan. Semua proses administratif sudah selesai. Tim pusat dan balai sudah memastikan titik-titik yang akan direhabilitasi sesuai prioritas. Kalau pelaksanaan berjalan sesuai rencana, maka jaringan irigasi yang diperbaiki ini mampu mengaliri lahan sawah lebih dari 500 hektare,” terangnya.
Dodi berharap, dengan adanya rehabilitasi jaringan irigasi tersebut, diharapkan produktivitas pertanian di wilayah yang selama ini terdampak keterbatasan air bisa meningkat kembali.
Terlebih di tengah kondisi iklim yang tak menentu dan semakin tingginya kebutuhan terhadap infrastruktur pertanian yang memadai.