Periksa 10 Saksi Kasus Kebakaran Smelter PT ITSS

KEBAKARAN: Proses identifikasi korban ledakan tungku smelter di lokasi pabrik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). --ist/rb

JAKARTA, KORANRB.ID - Jumlah korban meninggal dunia kebakaran smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) bertambah. Sebelumnya tercatat terdapat 13 orang meninggal dunia, pada Selasa pagi (27/12) bertambah lima orang korban meninggal dunia. Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) masih mendalami penyebab kebakaran. 

Kabidhumas Polda Sulteng Kombespol Djohko Wienarto mengatakan, jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran bertambah 5 orang. Terdiri dari 4 tenaga kerja asing (TKA) dan 1 warga negara Indonesia (WNI). "Jadi total per Selasa (26/12) total korban meninggal dunia 18 orang," paparnya. 

BACA JUGA:Penyebab Kebakaran Kantor Desa Muara Danau Sulit Diungkap

18 korban meninggal dunia tersebut terdiri dari 10 WNI dan 8 TKA asal Tiongkok. Tambahan korban meninggal dunia sebanyak lima orang tersebut saat dirawat di rumah sakit. "Semoga tidak ada korban meninggal kembali," jelasnya. 

Untuk langkah kepolisian mendalami penyebab kebakaran yang disulut meledaknya tungku smelter masih berlanjut. Petugas gabungan masih bekerja untuk mengetahui penyebabnya. "Kami masih dalami," terangnya. 

BACA JUGA:Kebakaran Lagi, Kali Ini TPI Enggano Yang Terbakar

Tahap awal ini telah diperiksa 10 orang saksi terkait kejadian. Dia mengatakan, pemeriksaan terhadap saksi masih berlangsung. "Baru 10 orang saksi yang diperiksa," jelasnya. Namun, dia belum membeberkan apakah saksi yang diperiksa merupakan saksi mata yang melihat kebakaran tersebut. 

Dia mengatakan, nanti setelah mendapatkan informasi lebih lanjut, tentunya akan segera memberikan informasi perkembangannya. "Yang pasti Polda Sulteng berupaya profesional dalam menangani kasus tersebut," jelasnya. 

BACA JUGA:Polisi Bawa Puing Jaringan Listrik Bekas Toko Emas di Lokasi Kebakaran Pasar Ketahun

Kecelakaan kerja di pabrik PT ITSS (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) dalam Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang menyebabkan belasan korban jiwa meninggal dunia itu masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban. Hingga Selasa (26/12), tercatat korban yang meninggal dunia berjumlah 18 orang. Diantaranya 10 orang tenaga kerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing asal Tiongkok.

Para korban meninggal ini, telah diberangkatkan ke rumah keluarga mereka masing-masing sebagai bentuk respon cepat dan intensif yang dilakukan oleh PT IMIP. Pemberangkatan setiap jenazah didampingi oleh perwakilan baik dari tim Komunikasi PT IMIP, tim HRD dari masing-masing perusahaan atau Tenant asal pekerja menuju kediaman keluarga korban. Khusus untuk TKA, PT IMIP telah berkoordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pemberangkatan jenazah para korban ke Makassar, sebelum akhirnya diterbangkan ke Tiongkok.

BACA JUGA:Kebakaran di Pekik Nyaring, Satu Unit Rumah Ludes Dilalap Api

Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan menjelaskan, saat ini, sedang dilakukan investigasi pada sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi kejadian yang berada di Kawasan Industri IMIP. Perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS kepada pihak berwenang, dan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku. “Perusahaan siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” jelasnya kepada Jawa Pos.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian perusahaan, PT IMIP sendiri akan memberikan santunan bagi para korban yang meninggal dalam musibah tersebut. “Besaran santunan yang diberikan PT IMIP ini sebesar Rp 600 juta untuk masing-masing korban. Santunan ini secara simbolis akan diserahkan PT IMIP kepada perwakilan ahli waris dari pihak keluarga korban. Sedangkan bagi korban non-fatality, santunan yang diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing,” tutur Dedy.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan