Tim Gabungan Tirtib Paksa Puluhan PKL di Alun-Alun Kaur Karena Bikin Kemacetan
IST RB PENERTIBAN: Tim gabungan Satpol PP, Polri dan TNI saat menertibkan PKL di alun-alun Kota Bintuhan, Jumat (29/12).--
BINTUHAN, KORANRB.ID - Setelah dibukanya alun-alun Kota Bintuhan, saat ini mulai ramai dikunjungi warga. Tak hanya itu, pedagang kaki lima (PKL) di sana juga mulai menjamur. Untuk itu, kemarin (29/12) tim Jaguar Satpol PP diback up Polri dan TNI melakukan penertiban paksa karena PKL dinilai menimbulkan kemacetan jalan.
Hasilnya, puluhan PKL yang berjualan di alun-alun dibubarkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban di kawasan alun-alun Bintuhan. Karena sejatinya di sana adalah wilayah untuk bersantai keluarga, bukan untuk lapak para pedagang.
"Kita harus tertib paksa. Sebelumnya sudah diberitahukan kalau di sana dilarang untuk berjualan. Ada sekitar 10 lapak pedagang yang ditertibkan," kata Kasat Pol PP, Kaur Deki Zulkarnaen, S.STP, MM.
BACA JUGA: Selamatkan Uang Negara Rp 4,2 M, Capaian Target Kejari Kaur di Atas 100 Persen
Pedagang yang ditertibkan diarahkan berjualan di area samping lapangan merdeka. Jika dibiarkan berjualan di area alun-alun dikhawatirkan akan menyebabkan kemacetan, sebab lokasi alun-alun Bintuhan sangat dempet dengan jalan lintas Kaur. "Bukan hanya pedagang, yang menyediakan permainan anak-anak juga kita arahkan ke pinggir sana,’’ ujar Deki.
Kedepan bila para pedagang masih bandel, Satpol PP Kaur tak segan-segan memindahkan secara paksa para pedagang ke lokasi yang sebenarnya. Deki mengaku pemindahan pedagang dari alun-alun Bintuhan bukan yang pertama kalinya. Bahkan sudah berulang-ulang, sehingga kesadaran dari pedagang sangat diharapkan agar terciptanya kawasan tertib.
"Pengunjung juga kami imbau menjaga kebersihan. Buanglah sampah pada tempat disediakan. Mari kita sama-sama menjaga taman kota agar tetap bersih dan tetap telihat rapi,’’ tutupnya.
BACA JUGA: Malam Tahun Baru Jangan Pesta Miras
Untuk diketahui, pembangunan salah satu icon kota Bintuhan tahap pertama ini menelan anggaran cukup besar, mencapai Rp 1,3 miliar. Pembangunan tahap pertama memang sedikit, bangunan yang sudah selesau belum terlalu bagus.
Pembangunan akan dilanjutkan (tahap II) pada tahun 2024 mendatang. Dana yang dikucurkan mencapai Rp 2,5 miliar. Artinya jika ditotalkan pembangunanan alun-alun icon kota Bintuhan ini menelan anggaran sekitar Rp 3,8 miliar.(cil)