Jalan Tol Bengkulu Lanjut Tahap IV Tahun 2024

INFRSTRUKTUR : Jalan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau akan berlanjut di tahap IV. --bella/rb

"Jadi tidak mungkin membuat rest area seperti itu, jika tidak ada kepastian lanjutkan," imbuhnya. 

Selain jalan tol, pada pemaparannya pada saat konfrensi pers tersebut, dari sisi pemerintahan akan dilakukan pembangunan terkait Bandar Udara (Bandara) yang terintegtasi dengan Pangkalan Udara Angkatan Laut. Di sisi lain, terkait energi baru dan terbarukan yakni pembangunan PGE Gheotermal Hululais, juga akan diperioritaskan. Sebab, selama dua tahun ini pembangunan tersebut sudah terjadi stagnan. 

BACA JUGA:Warga Tolak Jalan Dilintasi Truk BB

"Ini sudah dibahas dan sudah dua tiga kali audiensinya, mulai dari  Menteri Perindustrian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) dan terkhir kuta berkonsultasi dengan KPK," terangnya.

Jangan sampai, pembangunn PGE tersebut akan tidak berlanjut atau terhenti hanya karena terkendala dengan satu hal karena adanyan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 54 Tahun 2012 menyangkut kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 

"Kebijakan satu-satunya, tidak boleh di patokan dengan presentasi tetapi kebijakan itu mengoptimalkan dan memaksimalkan penggunaan TKDN," tegasnya.

Rohidin juga memaparkan, proyek pembangunan Pulau Enggano juga akan dimaksimalkan pada tahun 2024. Pertengahan Januari nanti, ia bersama Forkopimda akan melakukan pengecekan ke Pulau Enggano untuk memastikan mager project pertama trans enggano berjalan dengan baik. Termasuk juga revitalisasi Pelabuhan Malakoni dan Kahyapu. 

BACA JUGA:Jumlah Pengunjung Wisata Membludak

"Kita akan menyempatkan waktu, sebelum kepadatan agenda Pemilu 2024 maupun Ramadahan dan Idulfitri nantinya," lanjut Rohidin.

Potensi ekonomi hijau yaktu kawasan hutan, juga tidak kalah penting menjadi prioritas yang akan dilakukan pada 2024 mendatang. Saat ini, sudah ada tahap finalisasi FOLU NETSINC. Bahwa Bengkulu berkontribusi menyerap gas rumah kaca 10 persen dari total di Indonesia. 

"Di mana luas hutan bengkulu itu 50 persen dari luas kawasan. Ini sudah disepakati, kita akan segera mendapatkan kompensasi di 2024 mendatang," tuturnya.

Selanjutnya, ia juga membahas tenang beberapa potensi lainnya seperti konektivitas jalan di provinsi Bengkulu yang menghubungkan dengan daerha lainnya. Rencana penataan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) dan masih banyak lagi. (**)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan