Opsen BBNKB Rawan Tak Mencapai Target, Baru Terpungut 40 Persen
POTENSI: Kendaraan bermotor di Rejang Lebong diduga masih banyak yang belum BBNKB.--Aris/RB
CURUP, KORANRB.ID - Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Rejang Lebong dari sektor opsen Bea Bali Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) masih terbilang minim.
Per September 2025, realisasinya baru Rp2,8 miliar atau 40 persen dari target Rp7,2 miliar.
Masih rendahnya penerimaan opsen BBNKB jelas berimbas pada penerimaan keseluruhan PAD dari sektor pajak daerah.
Di mana realisasi pajak daerah per September 2025 baru Rp23,1 miliar atau 55persen dari target Rp41,1 miliar.
BACA JUGA:Suplai Listrik Buat Bengkulu Melimpah
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Rejang Lebong, Dicky Iswandi, ST melalui Kabid Pendapatan dan Penagihan, Oki Mahendra, SH meminta Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Bengkulu dapat mengoptimalisasi penerimaan opsen BBNKB.
“Selaku OPD (organisasi perangkat daerah, red) pemungut, kami harap dengan sisa waktu yang tinggal 2 bulan bisa mengejar target semaksimal mungkin,” kata Oki kepada RB.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan OPD pemungut untuk memastikan kendala yang dihadapi.
Hasilnya akan ditelaah lebih lanjut bersama Satuan Tugas (Satgas) Optimalisasi Penerimaan PAD Kabupaten Rejang Lebong yang telah dibentuk sejak akhir September 2025.
BACA JUGA:Pemasangan Lampu Jalan Tuntas, Masa Perawatan 6 Bulan
Sementara Ketua Satgas Optimalisasi Penerimaan PAD Kabupaten Rejang Lebong, Elva Mardiana, S.IP, M.Si memastikan akan melakukan uji petik PAD.
Khususnya yang realisasinya sampai saat ini masih di bawah 50 persen.
“Secepatnya uji petik kami laksanakan untuk memastikan apa yang menyebabkan realisasi PAD masih minim, tidak hanya opsen BBNKB saja, tetapi semua pos PAD,” tukas Elva.
Sementara Kepala UPTD Samsat Kabupaten Rejang Lebong, Rio Nando, SH mengaku, untuk penerimaan opsen BBNKB tidak dilakukan UPTD Samsat Rejang Lebong.