Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Stunting Lebih Cepat Ditangani Jika Desa Bergerak Bersama

PELAYANAAN: Dinkes Kabupaten Mukomuko saat melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis.--Firmansyah/RB

 

 

MUKOMUKO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko memastikan, pemerintah desa (Pemdes) merupakan ujung tombak untuk menurunkan jumlah angka stunting diMukomuko. Sebab Pemdes, hampir setiap hari bersentuhan dan berkomunikasi langsung

dengan masyarakat serta mengetahui kondisi dilapangan. Termasuk mengetahui kondisi perkembangan stunting anak di wilayahnya.

“Pemdes ini, sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah kecamatan dan kabupaten dalam upaya menurunkan angka stunting anak. Untuk itu kami selalu berharap angka stunting yangkini masih banyak jumlahnya, hendaknya menjadi perhatian serius,” kata Kepala Dinas

Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM.

Bustam, juga mengapresiasi peran aktif seluruh Pemdes yang sudah mulai berusaha untuk menurunkan jumlah angka stunting dengan memberikan bantuan makanan yang seimbang dan bergizi bagi anak. Dimana seluruh bantuan untuk anak itu, anggaranya bersumber dari dana desa (DD).

BACA JUGA:Bank Bengkulu Umumkan SBDK November 2025

BACA JUGA:Gaji PPPK Paruh Waktu Pemprov Bengkulu Masuk APBD 2026

Selain itu, Beberapa Pemdes bersama bidan desa juga sudah mulai berkolaborasi mengkampanyekan kepada para orang tua untuk melakukan perbaikan pola hidup. Agar anak tidak terkena stunting sebelum umur 2 tahun. Dengan cara memberikan ASI yang benar, ajakan imunisasi, termasuk ajakan berprilaku hidup bersih dan sehat serta yang lainnya.

“Setiap tahun sudah ada desa yang menggunakan DD nya untuk melakukan pencegahan dan pengananan stunting. Semoga hal positif ini bisa di ikuti oleh Pemdes-pemdes lainnya di Mukomuko. Sehingga jumlah angka stunting kita dapat terus turunkan dengan baik,” terangnya.

Bustam juga menyampaikan, terkait pencegahan dan penanganan stunting. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko sendiri, juga sudah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Pemdes. Karena pencegahan dan penanganan stunting atau kekurangan gizi

terhadap anak akan lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama, dengan melibatkan banyak pihak.

 

“Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat termasuk memberikan bantuan makanan tambahan kepada anak stunting. Kegiatan ini juga sudah kami lakukan sejak beberapa tahun lalu. Mudah - mudahan saja angka stunting yang ada di daerah ini dapat kita atasi dengan baik dan cepat. Tentunya juga membutuhkan dukungan dari masyarakat sendiri untuk sadar akan hidup sehat,” tandasnya. (pir)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan