Sudah Dipasang Rambu Baru, Truk Masih Masuk Kota, Penjagaan Perlu Lebih Diperketat
BANDEL: Truk bermuatan berat ini masih juga melintas di Jalan Suprapto yang bukan jalurnya. --ARIS/RB
CURUP, KORANRB.ID - Aktivitas sopir truk nakal masuk ke jalan kawasan kota di Kabupaten Rejang Lebong, hingga Minggu 30 November 2025 masih terus terjadi.
Itu artinya sosialisasi dan pemasangan rambu baru oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Rejang Lebong, sepertinya belum membuahkan hasil positif.
“Kami minta instansi yang berwenang, Dishub dan Satlantas Polres Rejang Lebong lebih tegas lagi dalam bertindak, karena aktivitas truk bandel ini jelas mempercepat kerusakan jalan kawasan perkotaan,” ujar tokoh masyarakat Rejang Lebong, Abdul Kholik, S.Sos kepada RB.
Jika memang tidak ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang, jangan salahkan jika nanti masyarakat yang sudah lama geram bergerak sendiri.
Seperti yang dirasakan masyarakat Jalan A Marzuki, depan Sekolah Taman Siswa di Kelurahan Talang Rimbo Baru, Kecamatan Curup Tengah.
“Jalannya ambles karena jadi pelintasan rutin truk besar, sementara tidak ada tindakan nyata dari instansi yang berwenang,” ungkap Kholik.
Sementara Kepala Dishub Kabupaten Rejang Lebong, H. Rahmad Suryadi, S.Sos mengaku sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Rejang Lebong soal upaya penertiban truk besar masuk ke kota.
Namun untuk penindakan kembali ke Satlantas selaku instansi yang berwenang memberikan sanksi.
BACA JUGA:Potensi Tambah 1.000 Sambungan PDAM
“Kalau kami sejauh ini sudah menjalankan tugas memasang rambu lalu lintas baru di 3 titik, mulai dari Simpang Poak, Simpang Nangka dan Tugu Batas Curup-Kepahiang,” tukas Suryadi.
Selain itu, Dishub juga sudah menurunkan petugas menjaga persimpangan yang telah dipasang rambu.
Intinya, setiap truk yang melintas diarahkan mengikuti rambu dan bagi yang nekat melaju diminta putar arah kembali ke jalur yang telah ditetapkan.
“Tetapi kami akui untuk penjagaan memang tidak bisa dilakukan secara penuh 24 jam karena keterbatasan petugas di lapangan sehingga kami juga berharap pengertian dari masyarakat,” terang Suryadi.