Baca Koran Harian Rakyat Bengkulu - Pilihan Utama

Cuaca Ekstrem dan Hama Picu Harga Cabai Melambung

Tampak petani di Talang Ratu, Lebong, Rimbo Pengadang, Lebong saat bersihkan gulma, kemarin--Abdi/RB

KORANRB.ID – Para petani cabai di Kabupaten Lebong tengah menikmati lonjakan keuntungan setelah harga cabai merah melambung tinggi hingga mencapai Rp80 ribu per kilogram di tingkat pasar. 

Kenaikan harga yang terjadi dalam dua pekan terakhir ini menjadi angin segar bagi petani, terutama setelah beberapa bulan sebelumnya mereka mengalami kerugian akibat turunnya produktivitas dan serangan hama.

Petani petani di Desa Talang Ratu, Reden (56), mengatakan bahwa para petani saat ini mulai tersenyum lega. Sebagian petani bahkan menyebut kenaikan harga ini sebagai “musim panen emas”. 

Menurutnya, harga normal cabai di wilayah tersebut berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram. 

BACA JUGA:Bang Zul, Teruslah Menjadi Orang Baik

BACA JUGA:Big Match 16 Copa Italia, Milan Vs Lazio

“Dengan harga sekarang yang mencapai Rp80 ribu, pendapatan petani bisa meningkat hampir dua kali lipat,” ujarnya.

Salah satu petani cabai, Andi (42), mengungkapkan bahwa ia baru saja selesai memanen sekitar 150 kilogram cabai dari lahannya yang seluas setengah hektare.

Dengan harga jual terbaru, ia mampu memperoleh omzet lebih dari Rp12 juta dalam sekali panen. 

“Beberapa bulan lalu kami sempat terpuruk karena serangan hama patek, hasil panen sedikit dan harga tidak stabil. Tapi sekarang kami sangat terbantu,” katanya.

BACA JUGA:Jembatan Desa Simpang Dibangun Melalui Dana CSR Pertamina dan Bank Bengkulu

BACA JUGA:Proyek Jalan Rampung Paling Lambat 24 Desember

Meski demikian, kenaikan harga cabai juga memicu kekhawatiran di kalangan pedagang dan konsumen. 

Pedagang pasar tradisional mengaku pembeli mulai mengurangi jumlah belanja karena tingginya harga. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan