ID Food Segera Impor Daging Sapi serta Gula
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan.-foto: idfood.co.id/rb-
KORANRB.ID – Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan atau PT Rajawali Nusantara Indonesia (ID Food) siaga mengantisipasi stabilitas pangan di awal tahun. Terlebih lagi, momen Ramadan dan Idul Fitri 2024 terjadi pada Maret-April. Hal itu membuat permintaan pangan berpotensi naik tinggi.
Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan, penugasan stabilisasi pangan terbit pada minggu ketiga Januari 2024. ’’Terutama untuk mengamankan puasa dan Lebaran,’’ ujarnya, 9 Januari 2024.
Frans menyampaikan, Holding BUMN Pangan akan impor daging sebanyak 20 ribu ton untuk tahun ini yang berasal dari Brasil. Selain itu, juga berencana mendatangkan dari Australia melalui skema business-to-business (B-to-B).
BACA JUGA:Prabowo ke Bengkulu ; Petani, Nelayan dan UMKM Deklarasi Dukungan
’’Itu B-to-B, enggak usah penugasan kita sudah bisa importasi,’’ jelasnya.
ID Food juga menunggu penugasan untuk importasi gula. Diharapkan surat tersebut dapat segera terbit agar tidak terjadi kekosongan.
’’Kita harapkan segera. Karena ini yang krusial, sebelum musim giling, sebelum Lebaran,’’ ucap Frans.
Namun, Frans belum bisa memastikan jumlah penugasan importasi gula untuk ID Food. Sebab, penugasan tersebut juga akan diberikan kepada BUMN lainnya.
BACA JUGA:UMKM Dapat Bantuan Peralatan Usaha
Di luar impor, ID Food menyampaikan pentingnya menjaga stok pangan domestik. Salah satunya bawang merah. Menurut Frans, diperlukan gudang penyimpanan berkapasitas besar untuk menjaga pasokan bawang merah.
”Rata-rata kendala yang dihadapi adalah rendahnya harga saat panen raya dan tingginya harga setelah sebulan panen. Oleh karena itu, gudang penyimpanan dibutuhkan untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga bawang,” paparnya.
Menurut Frans, harus ada pihak yang menjadi offtaker (pemasok) dan menyimpan untuk dikeluarkan saat bukan musim panen. ID Food pun telah bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membuat konsep agar bawang merah tetap terjaga pasokannya dan harga stabil.
BACA JUGA:PWI Provinsi Bengkulu Raih Penghargaan Bursa Efek Indonesia
Frans menegaskan, setiap provinsi harus memiliki gudang hub untuk bisa saling mengisi kekosongan komoditas tertentu. Sehingga, pasokan dapat terus terjaga dan terjadi kestabilan harga.